Bisnis.com, JAKARTA - Regulator Inggris memberi restu kepada Microsoft Corporation, perusahaan teknologi multinasional Amerika Serikat, untuk mengakuisisi Activision Blizzard. Nilai akuisisi mencapai US$68,7 miliar atau setara Rp1 Kuadriliun dan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah industri game.
Berdasarkan laporan dari The Verge, Senin (16/10/2023), akuisisi ini memerlukan kerja keras bersama regulator di Inggris dan AS selama 20 tahun lamanya. Namun, Microsoft telah menyelesaikan kesepakatan Activision Blizzard, setelah memenangkan gugatan dari Komisi Perdagangan Federal di pengadilan federal AS dan perombakan kesepakatan tersebut untuk menenangkan Otoritas Persaingan dan Pasar di Inggris.
Regulator Inggris memberikan persetujuan atas akuisisi Microsoft, Jumat (13/11/2023). Tentunya rintangan terakhir ini untuk finalisasi yang telah terlewati sehingga deal akuisisi bisa dirampungkan.
Akuisis ini menjadi yang terbesar, yang pernah dilakukan oleh Microsoft. Pada 2016, Microsoft memang pernah mengakuisisi LinkedIn sebesar US$26 miliar atau hanya sepertiga dari jumlah yang ada saat ini.
Dua tahun lalu yaitu 2021 telah mengakuisisi Bethesda seharga US$7.5 miliar lebih rendah dari akuisisi sebelumnya dan sekarang.
Oleh sebab itu, akuisisi ini tercatat sebagai yang terbesar yang pernah dilakukan Microsoft dalam dunia game.
Melalui akun X Kepala Xbox Phil Spencer mengatakan pihaknya sangat senang menyambut Activision Blizzard ke Xbox secara resmi.
“Secara langsung betapa berartinya game bagi kita semua sebagai individu, kolektif, sebagai sebuah komunitas, karena kami suka bermain game, dan membuat game, maka kami secara resmi senang menyambut Activision Blizzard,” kata Spenser
Dia juga menambahkan akan menciptakan cerita dan pengalaman kepada banyak orang, selain itu, akan melakukan ini dalam budaya yang berupaya memberdayakan semua orang untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka, dimana semua orang diterima, dan berpusat pada komitmen berkelanjutan kami terhadap Gaming for Everyone.
Activision Blizzard Bantu Transisi Microsoft
Microsoft kini berencana untuk menambahkan banyak game Activision Blizzard ke Xbox Game Pass dan akan berbagai lebih banyak lagi dalam beberapa bulan mendatang.
Spencer mengatakan mulai hari ini akan berupaya menghadirkan franchise Activision, Blizzard, dan King tercinta ke Game Pass hingga platform lainnya.
Pada awal pekan ini Activision Blizzard menjelaskan Modern Warfare 3 dan Diablo IV tidak akan hadir di Xbox Game Pass pada tahun ini. Sebab Microsoft belum memberikan pembaruan mengenai nomor langgan Xbox Game Pass sejak umumkan 25 juta pelanggan bersamaan dengan adanya kesepakatan asli Activision Blizzard pada Januari 2022 lalu.
CEO Activision Blizzard Bobby Kotick mengatakan telah memiliki komitmen untuk tetap membantu transisi hingga akhir 2023 ini.
“Dengan adanya kesepakatan tersebut adalah akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh Microsoft, dibandingkan tahun 2016 untuk mengakuisisi LinkedIn sebesar $26 miliar yang dibayarkan perusahaan ini. Bahkan, dua tahun lalu yaitu 2021 telah mengakuisisi Bethesda seharga $7.5 miliar lebih rendah dari akuisisi sebelumnya dan sekarang. Hal ini menjadikan dorongan terbesar Microsoft dalam dunia game,” kata Kotick.
Di industri game, Activision Blizzard adalah salah satu perusahaan besar yang dapat menghabiskan ratusan juta dolar untuk membuat video game.
Khawatir Mengancam Persaingan
Kesepakatan ini tidak mudah dicapai Microsoft ketika diblokir dan ditolak oleh Inggris.
Awalnya Communication Workers of America (CWA) memblokir kesepakatan tersebut di Inggris selama beberapa bulan karena masalah cloud. Selanjutnya, Komisi Perdagangan Federal (FTC) awalnya mengajukan gugatan untuk memblokir akuisisi Activision Blizzard di Amerika Serikat.
Kemudian, gagal mendapatkan perintah awal untuk mencegah selesainya akuisisi Activision Blizzard, CMA dan Microsoft langsung setuju untuk menghentikan perselisihan hukum mereka. Bahkan, untuk mendapatkan penyelesaian di Inggris dan akhirnya negosiasi perjanjian terkait hak cloud gaming.
CEO CMA Carah Cardell mengatakan hak cloud gaming tersebut diinvestasikan ke Ubisoft Entertainment sebelum akuisisi Microsoft atas Activision dirampungkan.
"Dengan Activision menjual hak streaming cloud kepada Ubisoft, kami memastikan bahwa Microsoft tidak akan mampu mencekik pasar yang penting dan berkembang pesat saat ini," ujar Carah Cardell.
Microsoft mengumumkan pihaknya berasumsi kesepakatan itu akan disetujui oleh otoritas Inggris. Saingannya dari Perancis, Ubisoft, akan menerima hak streaming cloud untuk game Activision selama 15 tahun. (Afaani Fajrianti)