Jumlah ISP Melesat pada 2022, Terbanyak dalam 6 Tahun Terakhir

Rahmad Fauzan
Rabu, 20 September 2023 | 20:03 WIB
Ilustrasi konentivitas internet/unsplash
Ilustrasi konentivitas internet/unsplash
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan internet service provider (ISP) di Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi pada 2022 dalam kurun 6 tahun terakhir. 

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Data Indonesia, ISP di Tanah Air pada tahun lalu bertambah 217 perusahaan atau naik 26,21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya menjadi 828 ISP.

Pertumbuhan pada 2022 menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sejak 2016. Sebelum 2022, pertumbuhan tertinggi terjadi pada 2021 dengan penambahan ISP sebanyak 138 ISP atau sebesar 22,59 persen, sehingga totalnya menjadi 611 perusahaan.

Tren tersebut berbanding lurus dengan kenaikan jumlah pelanggan internet di Tanah Air. Menurut data BPS, jumlah pelanggan ISP naik 5,60 persen menjadi 13,2 juta orang sepanjang 2022.

Apabila diperinci, jumlah pelanggan ISP di Indonesia didominasi oleh pelanggaran perorangan. Proporsinya mencapai 91,95 persen dari seluruh pelanggan ISP.

Kemudian, 8,03 persen pelanggan ISP merupakan perusahaan. Sementara, pelanggan ISP yang berasal dari penyedia jasa warung internet (warnet) terpantau hanya 0,02 persen.

Kendati demikian, sejumlah UMKM penyedia jasa internet (ISP) lokal memiliki sedikit kekhawatiran kehilangan pangsa pasar seiring dengan hadirnya satelit orbit rendah Starlink milik Elon Musk.

Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif mengatakan ISP Lokal eksisting dengan bisnis kecil seperti UMKM khawatir kalau pasar mereka akan tergerus oleh Starlink. Namun, kekhawatiran tersebut telah diantisipasi oleh pemerintah.

“Ada kekhawatiran mengenai potensi dampak dari Starlink terhadap industri ISP lokal, khususnya UMKM. Pemerintah, dalam upaya melindungi UMKM di bidang ISP, telah membuat regulasi yang mengantisipasi agar Starlink tidak mendominasi dan memakan pasar ISP lokal,” kata Arif kepada Bisnis belum lama ini.

Diketahui, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melalui Telkomsat dan SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk, berkolaborasi menghadirkan layanan bernama VSAT Star, layanan sistem komunikasi berbasis satelit orbit rendah (LEO) Starlink. 

Telkomsat mengeklaim bahwa VSAT Star dapat memberikan layanan data dengan kecepatan hingga 200 Mbps - 500 Mbps per titik. Selain itu, instalasi antena juga mudah karena dimensinya ringan dan kecil, dengan diameter hanya 60 cm dan berat 5 kg.

Sementara itu, mengutip Blinbliq, meski memiliki ketinggian yang relatif rendah namun jika dibandingkan dengan jaringan serat optik (Fiber) Starlink masih kalah karena berbasis satelit.

Fiber dapat memberikan kecepatan luar biasa, dengan paket mencapai 5 Gbps untuk mengunggah dan mengunduh, latensi luar biasa, dan yang terpenting, tidak ada batasan data. Latensi rata-rata fiber adalah 14 ms, dibandingkan dengan 48 ms untuk Starlink

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper