Internet Telkom (TLKM) & Starlink Elon Musk Diminati Separuh ISP Lokal Indonesia Timur

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 12 September 2023 | 17:26 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menyampaikan bahwa sekitar 50 persen penyedia jasa internet atau internet service provider yang tergabung dalam asosisasi tertarik untuk menggunakan layanan VSAT Star Telkom.

VSAT Star adalah produk internet berbasis satelit orbit rendah (LEO) hasil kolaborasi Telkom dengan Starlink milik Elon Musk.

“Minat anggota terhadap layanan VSAT Starlink tampaknya cukup tinggi. Setidaknya 50 persen anggota APJII yang beroperasi di wilayah timur Indonesia sudah menjalin MOU dengan Telkomsat,” kata Ketua Umum APJII Muhammad Arif kepada Bisnis, Selasa (12/9/2023). 

Arif mengatakan kondisi tersebut menunjukkan bahwa ada sebuah dorongan signifikan dalam industri untuk menerima dan mengadopsi teknologi baru Satelit Starlink. 

Mantan Ketua Apjatel itu juga mengatakan produk VSAT Starlink yang menawarkan kecepatan internet mencapai 500 Mbps per titik dapat menyediakan kualitas layanan internet yang lebih baik di wilayah-wilayah yang selama ini mungkin kurang mendapatkan akses broadband berkecepatan tinggi. 

Bagi anggota APJII, ini berarti peluang untuk menawarkan layanan yang lebih cepat, stabil, dan mungkin dengan harga yang lebih kompetitif kepada pelanggan. 

“Selain itu, produk ini juga dapat membantu menyasar lokasi-lokasi yang sebelumnya sulit dijangkau oleh teknologi komunikasi lainnya,” kata Arif. 

Diketahui, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melalui Telkomsat dan SpaceX, perusahaan penerbangan luar angkasa milik Elon Musk, berkolaborasi menghadirkan layanan bernama VSAT Star, layanan sistem komunikasi berbasis satelit orbit rendah (LEO) Starlink. 

Produk ini belum diperkenalkan secara resmi, namun sudah nampak di laman resmi Telkomsat. VSAT Star sendiri membidik dua pasar yaitu pasar daratan dan maritim atau kapal-kapal besar di laut lepas.  

Untuk segmen darat, VSAT Star menjadi jaringan seluler backhaul yang menghubungkan radio access network (RAN) seperti BTS/nodeB/eNode ke jaringan inti atau Core Network operator seluler. 

Dengan VSAT Star, operator tidak perlu menggelar serat optik yang panjang untuk terhubung ke daerah terpencil, dengan ongkos yang lebih murah dan waktu penggelaran yang lebih cepat.  

Jaringan internet backhaul juga dapat menghubungkan jaringan pelanggan dengan jaringan internet milik penyedia layanan internet.

VSAT Star juga dapat digunakan untuk jaringan private backhaul yang menghubugkan jairngan kantor cabang dengan jaringan kantor pusat. VSA Star sendiri memiliki keunggulan seperti latensi rendah setara dengan serat optik, aktivasi layanan sangat cepat, tingkat keandalan tinggi, service level agreement di atas 99 persen, dan tingkat keamanan dengan teknologi enskripsi AES 128.  

Telkomsat mengeklaim bahwa VSAT Star dapat memberikan layanan data dengan kecepatan hingga 500 Mbps per titik. Selain itu, instalasi antena juga mudah karena dimensinya ringan dan kecil, dengan diameter hanya 60 cm dan berat 5 kg.

Adapun Starlink rencananya akan melayani Indonesia bagian Timur terlebih dahulu. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper