Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri Jerman mengkaji pelarangan masuknya komponen penting jaringan seluler 5G dari Huawei Technologies Co. dan ZTE Corp.
Pelarangan ini pun disebut-sebut akan dimulai pada 2026.
Dikutip dari Bloomberg, pemerintah setempat tengah melakukan peninjauan terkait seberapa besar pengaruh teknologi China tersebut pada negaranya.
Hal ini dikarenakan, Jerman mendukung AS untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi dari timur. Kendati demikian, berdasarkan sumber anonim, audit tersebut belum selesai dan masih butuh kajian lebih lanjut.
Di sisi lain, Huawei mengatakan audit tersebut terkesan diskriminatif dan tidak adil.
Menurut Huawei, jika Jerman tetap mempolitisasi keputusan 5G ini, hal tersebut akan memperlambat transformasi digital di Jerman.
Lebih lanjut, hal itu juga akan membuat biaya yang akan ditanggung konsumen menjadi semakin besar.
Sebelumnya, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa tengah memperhatikan risiko keamanan yang ditimbulkan oleh perusahaan teknologi dari China.
Hal inipun semakin panas ketika pemerintah Amerika memperluas sanksi pada Huawei karena ponsel yang baru dirilis disebut menggunakan beberapa teknologi Amerika.