Saham Apple Terus Turun Padahal iPhone 15 Rilis, Apa Alasannya?

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 14 September 2023 | 14:20 WIB
Pengunjung di acara peluncuran iPhone 15 dan sejumlah produk Apple di kampus Apple Park, Cupertino, California, Amerika Serikat pada Selasa (12/9/2023). / Bloomberg-David Paul Morris
Pengunjung di acara peluncuran iPhone 15 dan sejumlah produk Apple di kampus Apple Park, Cupertino, California, Amerika Serikat pada Selasa (12/9/2023). / Bloomberg-David Paul Morris
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Apple secara resmi merilis iPhone 15 series pada Selasa (12/9/2023) di rangkaian acara Wanderlust.

Dalam acara tersebut, Apple memperkenalkan deretan ponsel baru untuk seri iPhone 15 yakni iPhone 15, iPhone Plus, iPhone 15 Pro, dan iPhone 15 Pro Max.

Selain itu, diperkenalkan juga Apple Watch Series 9 dan Apple Watch Ultra 2 yang memiliki sejumlah fitur canggih.

Adapun harga iPhone 15 yang diprediksi mengalami kenaikan signifikan, ternyata masih dihargai sama dengan iPhone 14.

Paling murah, iPhone 15 dibanderol dengan harga US$799 atau sekitar Rp11,9 juta untuk kapasitas penyimpanan 128GB.

Sayangnya, perilisan iPhone 15 yang membuat masyarakat heboh ini ternyata tidak berpengaruh kepada kenaikan harga saham Apple.

Saham Apple justru terlihat terus mengalami penurunan sejak awal September 2023. Kemudian pada 8 September, saham Apple mengalami kenaikan hingga 3 persen.

Kemudian pada peluncuran iPhone 15 pada 12 September, saham Apple melonjak 2% di angka US$179,6 per saham. Sayangnya kenaikan itu tak berlangsung lama.

Pada 12 September malam, saham Apple justru anjlok hingga 3% dari yang semula US$179,6 per saham menjadi US$176,3 per saham, dikutip dari id.investing.com.

Apa yang menyebabkan saham Apple terus menurun?

Sebagian pihak menyebut bahwa peluncuran iPhone 15 tidak berdampak apapun pada penikmati gadget di dunia.

Mereka menilai peluncuran seri iPhone tidak semegah saat perusahaan masih dipegang oleh Steve Jobs. Hal ini disinyalir karena Apple tidak melakukan inovasi produk.

Sejak meluncurkan iPhone X, Apple terlihat kurang ingin merombak produk mereka. Tanpa perubahan yang berarti, pembeli kecewa karena harga yang ditawarkan malah justru semakin mahal.

Satu-satunya yang membuat Apple masih dipertahankan oleh para pembelinya yakni fitur Dynamic Island, di mana saat ini menjadi fitur paling canggih yang disematkan pada iPhone. 

Penurunan saham ini juga disinyalir berkaitan dengan dilarangnya para pejabat China untuk memakai produk-produk Apple.

Pemerintahan Xi Jinping menginginkan para pejabat China, terkhusus pegawai negeri sipil (PNS), untuk meninggalkan produk buatan Amerika Serikat (AS) dan beralih ke produk lokal. 

Padahal seperti yang diketahui, China adalah pasar terbesar ketiga bagi raksasa teknologi Apple. China menyumbang hingga 18 persen dari total pendapatan pada 2022.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper