Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda yang belum mengetahui apa itu Starlink dan serat optik (Fiber). Starlink merupakan proyek pengembangan konstelasi satelit yang sedang dikelola oleh perusahaan Amerika Serikat bernama SpaceX, milik Elon Musk.
Hal ini dikarenakan Starlink bekerja dengan mengirimkan sinyal dari antena parabola di rumah Anda ke satelit di orbit rendah bumi. Dengan adanya proyek ini tujuannya adalah untuk menciptakan sistem komunikasi Internet satelit dengan kinerja tinggi dan harga terjangkau.
Sedangkan, jaringan serat optik atau fiber adalah salah satu jenis kabel yang terbuat dari kaca ataupun plastik yang sangat halus berdiameter 120 mikrometer. Hal ini digunakan sebagai media transmisi dimana media ini dapat dilakukan pada kecepatan tinggi karena sistem bekerja berdasarkan pembiasan cahaya.
Fiber juga merupakan metode koneksi yang lebih tradisional dimana kabel serat optik ini dijalankan dari rumah Anda ke ISP lokal Anda.
Starlink memiliki koneksi nirkabel dari rumah Anda. Sedangkan fiber Anda memiliki koneksi kabel langsung ke internet.
Kecepatan, Harga, dan Latensi Starlink
Mengutip dari blinqbliq, Starlink jauh lebih lambat dibandingkan koneksi fiber biasa. Koneksi serat optik yang khas dapat memberikan kecepatan unduh yang sangat stabil hingga 5 Gbps.
Sedangkan Starlink hanya bisa mencapai 500 Mbps dalam kondisi yang sangat menguntungkan.
Namun, dibandingkan dengan penyedia Internet satelit pesaing seperti GEO, Starlink menawarkan akses Internet yang jauh lebih cepat, terutama karena satelitnya lebih dekat dengan permukaan bumi.
Dengan paket kecepatan unduh berkisar antara 50 hingga 500 Mbps dan kecepatan unggah dari 10 hingga 20 Mbps, Starlink telah mengukir jalan kecil bagi pengguna internet di daerah terpencil.
Latensinya juga tidak buruk, antara 25 dan 50 milidetik, yang membuatnya berada dalam kisaran kecepatan dan latensi yang Anda harapkan dari koneksi internet kabel tembaga pada umumnya.
Starlink juga tidak memiliki batasan data dan menawarkan data tak terbatas untuk sementara waktu, hingga memberlakukan batasan 1 TB pada semua paketnya karena penggunaan wajar.
Bahkan, Starlink menawarkan kepada pelanggan banyak pilihan paket bagus dengan harga yang sangat wajar.
Sementara itu untuk harga, berdasarkan variasi paket Starlink dibanderol dengan harga layanan senilai US$90 (Rp1,4 juta/kurs: Rp15.381) hingga US$5000 (Rp7,7 juta).
Kecepatan, Harga dan Latensi Fiber
Fiber memiliki latensi dan waktu ping yang lebih rendah dibandingkan Starlink, yang mana lebih baik.
Fiber dapat memberikan kecepatan luar biasa, dengan paket mencapai 5 Gbps untuk mengunggah dan mengunduh, latensi luar biasa, dan yang terpenting, tidak ada batasan data. Latensi rata-rata fiber adalah 14 ms, dibandingkan dengan 48 ms untuk Starlink.
Koneksi internet satelit memiliki secercah harapan bahwa ini adalah sarana konektivitas yang lebih nyaman dan berpotensi menjangkau seluruh dunia. Namun dalam hal kecepatan dan latensi, koneksi kabel akan selalu terbukti lebih unggul daripada standar nirkabel apa pun.
Mengutip dari starlinkhardware.com bahwa biaya internet fiber bervariasi menurut wilayah dan penyedia layanan, tetapi umumnya $70/bulan adalah biaya rata-rata.
Paket Fiber diberi harga jauh lebih masuk akal untuk layanan yang mereka berikan. Hal ini terutama disebabkan oleh fakta bahwa fiber jauh lebih murah dibandingkan dengan internet satelit atau setidaknya untuk saat ini. (Afaani Fajrianti)