Pendapatan Nvidia Meroket Kuartal II/2023 Ditopang Penjualan Chip AI

Redaksi
Kamis, 24 Agustus 2023 | 11:35 WIB
Chip Nvidia Orin yang digunakan untuk platform baru yang diluncurkan perusahaan pada Kamis yang dapat mendukung semuanya, mulai dari teknologi keselamatan berkendara hingga teknologi self-driving untuk robotaxis. /NVINDIA
Chip Nvidia Orin yang digunakan untuk platform baru yang diluncurkan perusahaan pada Kamis yang dapat mendukung semuanya, mulai dari teknologi keselamatan berkendara hingga teknologi self-driving untuk robotaxis. /NVINDIA
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen chip semikonduktor Nvidia melaporkan pendapatan sebesar US$13,5 miliar atau sekitar Rp205 triliun pada kuartal II/2023 dan laba bersih sebesar US$6,188 miliar atau sekitar Rp94 triliun.

Melansir dari The Verge, Kamis (24/8/2023), pendapatan Nvidia yang di luar prediksi tersebut diperoleh dari permintaan untuk chip AI generatifnya dengan jumlah yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Dengan jumlah permintaan setinggi itu, perusahaan berhasil mengatasi krisis yang mungkin terjadi akibat kelesuan di industri PC yang buntutnya berpengaruh pada penjualan GPU desktop dan laptop.

Pusat data perusahaan menyumbang rekor pendapatan sebesar US$10,32 miliar atau sekitar Rp157,4 triliun, meningkat lebih dari dua kali lipat hanya dalam satu kuartal dan Nvidia berhasil mengantongi laba lebih dari US$6 miliar dolar, menunjukkan peningkatan year on year (YoY) hingga 843 persen.

Di samping itu, meskipun pendapatan dari gim saat ini kurang dari satu miliar dolar dari capaian angka tertinggi saat masa pandemi, pendapatan gim sebenarnya meningkat sebesar 22 persen secara YoY menjadi US$2,48 miliar atau sekitar Rp37,8 triliun.

Nvidia menyebutkan bahwa perusahaan yakin gim telah kembali berkembang, dengan peluang peningkatan gamers yang tidak disebutkan secara detail. Mereka menambahkan, 20 persen dari basis instalasinya kini memiliki RTX 3060 atau lebih baik.

Nvidia memperkirakan pendapatan sebesar US$16 miliar atau sekitar Rp244,2 triliun pada kuartal berikutnya, lompatan lain yang dapat dibuat oleh AI. Harga saham perusahaan sendiri diketahui melonjak 8,5 persen pada perdagangan setelah jam kerja.

“Kami memperkirakan pertumbuhan berturut-turut yang sebagian besar akan didorong oleh pusat data,” kata CFO Nvidia Colette Kress mengenai laporan pendapatan.

Dengan lonjakan pendapatannya, perusahaan yang berbasis di California ini berhasil memasuki hegemoni Apple, Amazon, Google, dan Microsoft sebagai perusahaan-perusahaan teknologi bernilai triliunan dolar di dunia.

Sukses dengan H100 yang diperebutkan dunia, chip AI berikutnya dari Nvidia, GH200, akan hadir pada pertengahan 2024 dengan harga yang masih dirahasiakan. Dengan itu, prediksi permintaan pada kuartal berikutnya masih tetap berdasarkan detail chip AI yang sudah ada.

“Pasokan kami selama beberapa kuartal ke depan akan terus meningkat seiring kami menurunkan waktu siklus dan bekerja sama dengan mitra pemasok kami untuk menambah kapasitas,” ungkap Kress.

Kress juga menambahkan bahwa GPU L40 Nvidia akan membantu memenuhi permintaan yang terus meningkat untuk berbagai jenis beban kerja.

Saingan utama Nvidia, Intel dan AMD, belum mengeluarkan jawaban yang meyakinkan untuk bersaing dengan silikon AI generatif milik Nvidia. Baik AMD maupun Intel untuk sementara mencoba mengesampingkan pentingnya penempatan chip AI ke server di cloud, tetapi kedua kepala eksekutif perusahaan berjanji untuk melakukannya nanti.

“Jika anda melihat ke depan, dalam lima tahun ke depan, anda akan melihat AI di setiap produk AMD, dan AI akan menjadi pendorong pertumbuhan terbesar,” kata CEO AMD Lisa Su, Mei lalu. (Lydia Tesaloni Mangunsong)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper