Elon Musk Ungkap Misi dari xAI, Perusahan AI dengan 12 Pekerja

Lydia Tesaloni Mangunsong
Kamis, 13 Juli 2023 | 17:30 WIB
Elon Musk/Reuters
Elon Musk/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Taipan Elon Musk mengumumkan pembentukan perusahaan barunya yang berfokus pada kecerdasan buatan atau AI pada Rabu, (13/7/2023) kemarin melalui unggahan di akun Twitter pribadinya. 

Perusahaan tersebut dia sebut xAI, terdiri dari 12 staf termasuk Musk sendiri selaku pemimpin perusahaan. xAI telah meluncurkan situs website yang di sana dinyatakan startup itu akan bekerja sama dengan Twitter, Tesla, dan perusahaan-perusahaan lain untuk mencapai misinya.

"Tujuan xAI adalah untuk memahami sifat sebenarnya dari alam semesta," tertulis dalam situs web, sejalan dengan unggahan Musk yang menyatakan bahwa penciptaan xAI adalah untuk memahami realitas.

Musk sendiri merupakan salah satu pendiri OpenAI, perusahaan yang mengeluarkan chatbot AI terkenal Chat-GPT, sebelum kemudian menarik diri dan mengkritik perusahaan tersebut atas fitur pengamanan yang dimasukkan untuk mencegah ChatGPT mengeluarkan tanggapan bias atau seksis dan membuatnya menganut “woke culture” atau budaya sadar sosial. Menurutnya, hal itu membatasi AI. 

Dilansir dari The Register, Musk kemudian mencari cara untuk membangun chatbot "anti-woke" miliknya sendiri yang menurutnya tidak akan terpengaruh bias politik kiri. 

Maret lalu Musk telah dikabarkan mendekati sejumlah pakar AI demi mewujudkan misinya menciptakan chatbot yang lebih baik dari ChatGPT. Salah satunya yang berusaha ia gaet adalah Igor Babuschkin, pakar AI yang sebelumnya bekerja di DeepMind AI milik Google Alphabet. Kini nama Babuschkin telah terpampang di situs web xAI.

Kemudian pada April, Musk dikabarkan membeli ribuan prosesor GPU bertenaga tinggi dari Nvidia, serta komponen umum dalam konstruksi dan pengoperasian AI model bahasa besar lainnya dalam jangka waktu yang sama.

Dalam sebuah wawancara pada bulan April, Musk memberikan teaser usaha AI barunya. “Kami akan memulai sesuatu yang saya sebut TruthGPT,” katanya, menggambarkannya sebagai AI pencari kebenaran maksimum, yang peduli untuk memahami alam semesta.

Sebelumnya, Musk dalam sebuah wawancara lain juga pernah memperingatkan peluang AI menyebabkan "kehancuran peradaban". Ia bersama para pemimpin teknologi lainnya menyerukan jeda dalam perlombaan AI yang dianggap telah di luar kendali.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper