CEO Xbox Ungkap Alasan Akusisi Induk Perusahaan Game Bethesda

Khadijah Shahnaz Fitra
Minggu, 25 Juni 2023 | 14:31 WIB
Xbox Series X. /xbox.com
Xbox Series X. /xbox.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Xbox, lini game milik Microsoft mengungkapkan alasan di balik akuisisi perusahaan induk Bethesda, ZeniMax. Akusisi ini dinilai memberikan potensi eksklusivitas game Starfield untuk PlayStation.

Melansir The Verge, Minggu (25/6/2023), CEO Xbox Microsoft, Phil Spencer, menjelaskan alasan akuisisi ZeniMax. Spencer mengungkapkan bahwa Sony secara rutin membayar kompetitor agar tidak merilis game di platform Xbox. Hal ini mendorong Microsoft untuk memiliki Bethesda agar dapat bersaing secara efektif.

"Kami mengakuisisi ZeniMax karena Sony telah membuat kesepakatan untuk Deathloop dan Ghostwire untuk mencegah game-game tersebut dirilis di Xbox. Ketika kami mendengar bahwa Starfield juga berpotensi melewatkan Xbox, kami tidak bisa berada di posisi sebagai konsol tempat ketiga. Kami harus mengamankan konten untuk tetap bersaing dalam bisnis ini," ujar Spencer. 

Microsoft mengeluarkan dana sebesar US$7,5 miliar dolar atau senilai Rp112 triliun untuk mengakuisisi ZeniMax Media, perusahaan induk dari Bethesda Softworks yang terkenal dengan studio Elder Scrolls dan Fallout.

Sejauh ini, Microsoft telah menghadirkan Redfall sebagai game eksklusif Xbox dan PC, dan Starfield yang akan diluncurkan pada tanggal 6 September juga akan menjadi eksklusif untuk kedua platform tersebut. Game Indiana Jones yang sedang dikembangkan oleh Bethesda juga akan menjadi eksklusif Xbox dan PC.

Namun, Spencer menolak untuk mengonfirmasi apakah Elder Scrolls VI akan menjadi game eksklusif Xbox atau tidak. 

"Kami masih belum jelas mengenai platform yang akan digunakan untuk peluncuran game ini, mengingat jangka waktu peluncurannya yang masih lama," ujar Spencer.

Meskipun demikian, sebelumnya Spencer telah mengisyaratkan bahwa Elder Scrolls VI akan menjadi eksklusif Xbox, meskipun game tersebut masih akan membutuhkan waktu beberapa tahun. Dalam kesaksiannya, Spencer juga menggambarkan Sony sebagai pesaing yang agresif dan tidak bersahabat.

"Setiap kali kami meluncurkan game di PlayStation, Sony mengambil 30 persen dari pendapatan yang kami hasilkan di platform mereka. Mereka menggunakan uang tersebut untuk berbagai kegiatan yang mengurangi kelangsungan hidup Xbox di pasar. Kami mencoba untuk bersaing, tapi selama 20 tahun terakhir kami belum berhasil melakukannya secara efektif," ujar Spencer.

Melalui akuisisi Bethesda dan upaya untuk mengakuisisi Activision Blizzard, Microsoft berusaha untuk bersaing dengan Sony. Adapun, upaya ini menghabiskan banyak uang, dengan nilai kesepakatan yang diusulkan untuk Activision Blizzard mencapai US$68,7 miliar dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper