Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang kecerdasan buatan OpenAI untuk sementara waktu menonaktifkan layanan chatbot ChatGPT pada Senin (20/3/2023).
Dilansir Bloomberg pada Selasa (21/3/2023), hal tersebut disebabkan oleh adanya beberapa laporan yang mengatakan bahwa ChatGPT tersebut mengalami kesalahan yang terjadi pada operasi teknisnya, sehingga pengguna dapat melihat judul riwayat obrolan dari pengguna lain.
Salah seorang juru bicara OpenAI mengatakan kepada Bloomberg bahwa beberapa judul tersebut terlihat di sidebar riwayat pengguna yang biasanya muncul di sisi kiri halaman web ChatGPT.
Dia juga mengatakan bahwa setelah menerima kabar tersebut, pihak perusahaan segera menutup layanan untuk sementara waktu agar percakapan dari pengguna lain tidak terlihat.
Hingga saat ini, sumber kegagalan teknis tersebut belum diketahui dan perusahaan masih menyelidiki penyebab pastinya.
Pada Senin (20/3/2023) malam, layanan ChatGPT kembali diaktifkan, meskipun riwayat obrolan penggunanya tidak dapat dipulihkan.
"Riwayat untuk sementara tidak tersedia. Kami sedang bekerja untuk memulihkan fitur ini sesegera mungkin,” tulis pesan di kolom percakapan ChatGPT.
Dalam keterangan yang diberikan pada Senin malam, juru bicara tersebut mengatakan bahwa saat ini ChatGPT sudah kembali aktif dan pihak perusahaan masih terus berusaha untuk memulihkan riwayat obrolan dari penggunanya.
ChatGPT sendiri merupakan teknologi keluaran OpenAI yang diluncurkan pada 30 November 2022 lalu.
Teknologi tersebut memampukan penggunanya untuk berinteraksi dengan informasi digital.
Awalnya, layanan ini mulai berkembang pada tahun 2020 dengan kemampuan menulis esai, puisi, dan tweet.
Namun, tidak berhenti di sana, OpenAI terus mengembangkan produk layanannya dengan meluncurkan GPT-4.
Layanan tersebut merupakan versi terbaru dari teknologi sebelumnya dengan keunggulan dan kemampuan yang lebih banyak.