Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan penggabungan data center milik PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) dan neuCentrIX rampung pada 2024.
Penggabungan pangkalan data memberikan manfaat besar kepada Telkom maupun pelanggan, seiring dengan terfokusnya pengelolaan pangkalan data dalam satu entitas.
Senior Vice President (SVP) Corporate Communication and Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan pengelolaan data center Telkom Group yang sebelumnya berada di unit dan anak usaha yang berbeda-beda, masih berjalan sesuai rencana.
Sejalan dengan strategi transformasi perusahaan menuju perusahaan digital melalui inisiatif lima bold, Telkom akan menggabungkan pangkalan data di anak dan unit usaha ke ke dalam pengelola data center PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC).
Adapun Telkom Data Ekosistem saat ini sudah mengelola Data Center 3S (Sentul, Serpong, Surabaya) yang sebelumnya dikelola SIGMA dan Hyperscale Data Center (HDC) Cikarang.
“Pada tahun ini dalam proses penggabungan Data Center International dari Telin, dan pada tahun berikutnya penggabungan Data Center Telkom [neuCentrIX] yang akan menjadi regional DC maupun edge DC NeutraDC,” kata Reza kepada Bisnis.com, Selasa (7/3/2023).
Adapun, Telkom memiliki ambisi besar di bisnis pangkalan data. Pada akhir 2022, perusahaan telekomunikasi milik negara itu ingin menguasai 40 persen pangsa pasar pangkalan data di Tanah Air, dan menjadi pemain pangkalan data yang utama di region Asia Tenggara.
Saat ini, Telkom memiliki 27 pangkalan data yang terdiri atas 5 pangkalan data internasional, 19 neucentrix, tiga pangkalan data tier 3 dan 4, tiga Enterprise Data Center (di Sentul, Serpong, dan Surabaya), serta satu Hyperscale Data Center di Cikarang.
Telkom saat ini juga telah menguasai 30 persen pangsa pasar pangkalan data di Indonesia. Reza menuturkan salah satu kunci pengelolaan bisnis pangkalan data adalah standardisasi.
Faktor ini menjadi tantangan bagi seluruh perusahaan pengelola pangkalan data di seluruh dunia, karena harus mencapai standar Global yang ketat dengan sertifikasi tertentu serta Service Level Agreement (SLA) yang tinggi.