Bisnis.com, JAKARTA - Jaringan 5G yang digunakan di sejumlah negara ternyata menggunakan beragam frekuensi. Namun, khusus 700 MHz dan 3,5 GHz biasanya disebut frekuensi emas karena sudah jamak digunakan.
Dengan ekosistem 5G yang matang dan banyak digunakan sejumlah negara, tidak heran jika keduanya disebut sebagai ’spektrum frekuensi emas’.
Salah satu keunggulan menggelar 5G di frekuensi emas adalah biaya investasi yang lebih terjangkau, karena vendor perangkat dapat menyesuaikan spesifikasinya sama seperti negara-negara lain dan telah diproduksi secara masif. Lantas apa keunggulan frekuensi 700 MHz dan 3,5 GHz yang disebut sebagai spektrum frekuensi emas.
Apa Itu Frekuensi 700 MHz?
700 MHz termasuk dalam frekuensi rendah, sehingga jika menggunakan frekuensi ini, cakupan 5G akan lebih luas. Dahulu frekuensi tersebut digunakan untuk tv analog sehingga belum dapat dipakai untuk 5G.
Namun, seiring dengan padamnya televisi analog, seharusnya frekuensi telah dapat digunakan untuk 5G. Hingga saat ini Kemenkominfo belum memutuskan kapan bakal melelang spektrum bekas tv analog ini.
Beberapa operator di negara Finlandia, Jerman, Perancis, Italia, Amerika Serikat, Mesir dan Saudi Arabia dikabarkan telah menggunakan frekuensi ini untuk 5G.
Apa itu frekuensi 3,5 GHz?
Frekuensi 3,5 GHz merupakan frekuensi menengah (mid band), pemanfaatan 5G di frekuensi ini memiliki keunggulan yaitu kecepatan yang prima. Meski demikian, cakupannya tidak sebesar 700 MHz.
Meski sangat menarik untuk 5G, sayangnya frekuensi ini di Indonesia telah digunakan oleh pemain satelit. Operator satelit menilai spektrum ini cocok dengan bisnis satelit Indonesia.
Diketahui sebagai negara tropis dibutuhkan frekuensi tengah untuk beroperasi agar tahan menghadapi cuaca ekstrem seperti hujan dan badai.
Menggeser pemain satelit untuk 5G bukanlah hal yang mudah, karena layanan satelit juga krusial untuk Indonesia khususnya di daerah rural dan pedalaman.
Beberapa operator di negara Finlandia, Republik Ceko, Hungaria, Irlandia, Polandia, Italia, Norwegia, Spanyol, Inggris, Slovakia, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Jordan, Saudi Arabia dan Australia dikabarkan menggunakan spektrum ini untuk 5G.