Telkom (TLKM) Matangkan Bisnis Konvergensi IndiHome-Telkomsel

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 13 Januari 2023 | 15:32 WIB
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terus mempersiapkan produk konvergensi pada tahun ini, dengan menggabungkan layanan internet rumah IndiHome ke PT Telekomunikasi Selular. 

VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko mengatakan perkembangan penggabungan lini bisnis tersebut berjalan lancar dan masuk pada tahap pembahasan model bisnis.

“Pada inisiatif fixed mobile convergence, baik Telkom maupun Telkomsel tengah menjajaki model bisnis terbaik yang dapat memberikan nilai yang optimal bagi bisnis fixed dan mobile broadband,” kata Herawan, Jumat (13/1/2023).

Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan merger IndiHome dan Telkomsel melalui inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan salah satu strategi perseroan pada tahun ini di tengah risiko ancaman resesi pada 2023. 

Ririek menuturkan 2023 diprediksi menjadi tahun yang sangat menantang khususnya bagi pelaku bisnis dan korporasi dari berbagai sektor industri termasuk telekomunikasi. 

"FMC merupakan inisiatif untuk menginbrengkan IndiHome ke Telkomsel sehingga nantinya layanan fixed dan mobile broadband ini akan berada dalam satu entitas demi memberikan layanan broadband terbaik dengan biaya yang efisien," katanya.

Adapun program Telkom lainnya pada 2023, sambung Ririek, adalah dari inisiatif InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.

"Telkom masih terus fokus menjalankan inisiatif tersebut, dengan penekanan saat ini pada FMC, InfraCo dan Data Center Co," ujarnya.

Sementara itu, Mobile Expert, lembaga riset global yang fokus pada pasar seluler, menyebutkan dalam laporannya bahwa penetrasi produk konvergensi di Eropa meningkat secara bertahap pada 2022.

Berdasarkan studi Mobile Expert terhadap enam operator jaringan terbesar dengan operasi tetap dan seluler di berbagai pasar Eropa, basis pelanggan FMC (Fixed-Mobile Convergence) merangkak naik di Eropa, menjadi berjumlah sekitar 37 persen dari rumah tangga broadband ritel. Pada 2019 penetrasi FMC masih berada di 35 persen.

Meskipun manfaatnya sudah jelas, FMC hanya menguntungkan secara seragam di beberapa pasar. Di pasar yang sensitif terhadap harga, persaingan dan konsumen yang mencari nilai mendorong beberapa operator untuk menarik kembali konvergensi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper