Bisnis.com, JAKARTA - Apple, produsen teknologi asal Amerika Serikat, dikabarkan batal merilis iPhone SE generasi keempat pada tahun depan.
Sebelumnya, perusahaan Steve Jobs tersebut dikabarkan akan menunda perilisan ponsel termurah iPhone. Akan tetapi, analis kini meyakini Apple akan membatalkan peluncuran iPhone SE tersebut.
Dilansir dari GSMArena dan MacRumors, Senin (9/1/2023), Apple biasanya merilis ponsel termurahnya setiap 2 tahun sekali. Pada 2022, Apple telah merilis iPhone SE sehingga jadwal perilisan selanjutnya seharusnya pada 2024. Namun, Analis Apple Ming Chi Kuo menilai Apple tidak akan merilis lagi ponsel tersebut.
Kuo mengatakan, Apple telah menginstruksikan mitra rantai pasokannya bahwa rencana produksi dan pengiriman iPhone SE 2024 telah dibatalkan, bukan ditunda. Penghentian produksi ini pun sejalan dengan rencana Apple untuk pengembangan chip 5G secara internal.
Kuo juga mengatakan, seharusnya Apple akan memakai chip 5G ini terhadap iPhone SE seri 4. Apple ingin menggunakan perangkat itu sebagai semacam kelinci percobaan, jika terjadi kesalahan setidaknya Apple melakukannya pada smartphone termurah yang dijualnya.
"Bukan salah satu model yang lebih mahal. Jika semuanya berjalan dengan baik, maka chip tersebut mungkin akan menemukan jalannya ke seri iPhone 16 pada tahun 2024 nanti," ujar Kuo
Namun, dengan adanya pembatalan iPhone SE 2024, masih ada kekhawatiran tentang apakah kinerja chip 5G Apple sendiri akan setara dengan Qualcomm. Adapun, dengan kekhawatiran tersebut, peluang Qualcomm memasok chip 5G untuk generasi iPhone 16 meningkat secara signifikan.
Sebagaimana diketahui, i untuk chip 5G, Apple mengandalkan kemitraan dengan Qualcomm. Terlihat pada chip yang digunakan untuk iPhone SE generasi ketiga yang dirilis Maret 2022 menggunakan modem Qualcomm Snapdragon X57 untuk 5G.
Lalu, untuk seri selanjutnya diperkirakan iPhone 15 akan menggunakan modem Snapdragon X70, sedangkan model iPhone 16 mungkin menggunakan Snapdragon X75 yang saat ini belum dirilis.
Alhasil, dengan Apple yang masih menggunakan Qualcomm, produsen chipset ini diperkirakan akan terus mendominasi pasar chip 5G seluler kelas atas global tahun ini dan tahun depan, menghasilkan margin keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada beberapa pesaingnya.