Di Tengah Tech Winter, Begini Tips dari Startup Studio Batch 5

Kahfi
Jumat, 16 Desember 2022 | 16:22 WIB
ementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menggelar acara puncak 'Milestone Day', sebagai penutup dari serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 5/Kominfo
ementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menggelar acara puncak 'Milestone Day', sebagai penutup dari serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 5/Kominfo
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menggelar acara puncak 'Milestone Day', sebagai penutup dari serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 5.

Setelah menjalani lima bulan pelatihan, 15 belas startup yang terpilih dari ribuan pendaftar, berkesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti program SSI, di hadapan para pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah dan venture capital.

Startup Studio Indonesia merupakan program dari Kominfo yang bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup tahap awal (early-stage) selama 15 minggu agar bisa menemukan product-market fit (PMF). 

Sejauh ini, SSI telah menuntaskan 5 batch pelatihan, dengan total 80 alumni startup berprestasi. Berdasarkan data, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 2022 mencapai Rp332,1 miliar. Dari setiap batch sebelumnya, 30-40 persen alumni telah mendapatkan pendanaan tahap awal.

“Layaknya sektor bisnis lain, lanskap ekonomi digital startup akan terus berubah. Kini, sejak tahap awal startup dituntut untuk bisa mengejar profitabilitas dan pertumbuhan yang seimbang.  Karena itu, penting bagi para founders untuk memiliki visi jangka panjang, memaksimalkan kesempatan yang ada dan menciptakan solusi tantangan ekonomi dan sosial yang inovatif,” ungkap Koordinator Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana, dikutip pada Jumat (16/12/2022).

Dia menambahkan, “Kominfo akan selalu berkomitmen mendukung startup yang ingin menyelesaikan tantangan riil dalam masyarakat, yaitu dengan penentuan regulasi yang tepat, pelatihan talenta digital, pembentukan komunitas, serta pemberian akses terhadap jaringan ahli startup melalui program SSI ini.”

Dengan kondisi ekonomi makro yang kurang kondusif, sebagian orang menyebut bahwa periode ini merupakan tech winter, fase di mana bisnis sektor teknologi mengalami penurunan pertumbuhan dan pendanaan. Kondisi ini menuntut para startup untuk merestrukturisasi perusahaan, mengevaluasi bisnis secara keseluruhan, dan melakukan beberapa perubahan fundamental.

“Berbeda dengan 8 tahun lalu, investor sekarang ingin melihat net revenue yang positif setelah semua biaya marketing dan subsidi. Sehingga perusahaan dapat lebih cepat profitable. Hal ini yg kami sudah lakukan sejak dahulu sehingga kami tidak memerlukan investasi dalam jumlah besar untuk mengembangkan Dekoruma. Fokus kami selalu membangun fondasi bisnis yang sustainable.” ujar Dimas Harry Priawan, CEO dan Co-founder Dekoruma. 

Startup yang baru saja menerima dana segar investor pun perlu memprioritaskan penggunaannya untuk pertumbuhan yang berkelanjutan, misalnya untuk riset dan memahami kebutuhan konsumen, alih-alih untuk mengejar kompetitor atau tren.

Sebagai acuan, startup bisa menggunakan formula 60-30-10 — di mana 60 persen dana untuk pengembangan fitur yang ada, 30 persen  untuk inovasi fitur baru, dan 10 persen untuk eksperimen solusi baru. Formula ini bisa membantu startup untuk lebih fokus mencapai PMF tanpa terlalu agresif dengan pengeluaran dana.



 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper