Bisnis.com, JAKARTA - Carousell, startup layanan konsumen-ke-konsumen (C2C) Singapura yang beroperasi di Asia Tenggara, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 110 karyawannya.
Dilansir dari TechCrunch, Sabtu (10/11/2022), PHK ini berdampak terhadap 10 persen dari total jumlah karyawan Carousell. Efisiensi ini pundilakukan untuk mengurangi biaya di tengah kondisi pasar yang menantang untuk industri teknologi.
Pengumuman tersebut datang dari blog perusahaan, yang diposting oleh salah satu pendiri dan CEO Carousell Siu Rui Quek.
“Saya bertanggung jawab atas keputusan yang membawa kami ke sini. Berpisah dengan rekan satu tim, yang kami syukuri karena telah bergabung dengan kami dalam misi ini, adalah keputusan yang sangat sulit.” ujar Siu Rui Queks
Carousell tidak memerinci unit bisnis mana yang akan terpengaruh oleh PHK, tetapi seorang juru bicara mengatakan dalam pernyataan email bahwa sekitar 50 peran di Singapura terkena dampaknya. Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura ini beroperasi di Hong Kong, India, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Taiwan, Filipina, Vietnam, Taiwan, dan Myanmar.
Dalam pernyataan tersebut, para pemimpin perusahaan telah membahas cara-cara, termasuk pindah ke kantor persewaan yang murah dan memotong gaji pendiri dan eksekutif secara sukarela untuk menghemat anggaran tanpa memotong staf. Namun, itu usaha tersebut dinilai masih jauh dari cukup.
Quek juga menjelaskan dalam posting blog bahwa dia terlalu optimis tentang pemulihan dari pandemi Covid-19 dan bahkan menggandakan rekrutmen dan investasi untuk bisnisnya.
“Kenyataannya adalah kami dengan cepat meningkatkan pengeluaran dan perekrutan kami, tetapi pengembaliannya memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Penting untuk bertindak cepat, tepat arah, dan mengukur tingkat investasi kita dengan tepat agar lebih selaras dengan kenyataan baru ini.” ulis Quek.
Pekerja yang terkena dampak akan menerima gaji setidaknya tiga bulan dan dapat memperpanjang tunjangan kesehatan dan perlindungan asuransi hingga Juni tahun depan.
Menurut pernyataan tersebut, perusahaan juga akan membayar semua saldo cuti yang tersisa dan menawarkan konseling karir dan dukungan pencarian kerja, membiarkan para pekerja yang diberhentikan tersebut menyimpan laptop kantor mereka dan keanggotaan LinkedIn Learning hingga Juni 2023.
Didirikan pada tahun 2012, Carousell, didukung oleh Sequoia Capital India, Naver, 500 Global dan Rakuten Capital, telah mengumpulkan total US$372,6 juta sejak awal didirikan.