PHK Karyawan Startup Terjadi Lagi, Kali Ini Giliran Sayurbox

Khadijah Shahnaz Fitra
Rabu, 7 Desember 2022 | 18:53 WIB
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sayurbox, startup agritech baru saja mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5 persen karyawan dari total keseluruhan organisasi.

Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox, Amanda Susanti, mengatakan langkah efisiensi karyawan ini merupakan keputusan sulit yang tak bisa dihindari oleh perusahaan. Dia pun menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada karyawan yang terkena dampak efisiensi ini.

"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerjasama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang," ujar Amanda dalam keterangan yang diterima Bisnis, Rabu (7/12/2022)

Amanda memastikan bahwa karyawan yang terkena dampak efisiensi akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Sayurbox juga memberikan sejumlah program pendampingan yang dapat membantu karyawan yang terdampak untuk mendapatkan kesempatan dalam mencari pekerjaan baru, yaitu dengan menyediakan akses ke platform pencarian pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki lowongan pekerjaan.

Sayurbox juga menyediakan akses “Sayur Alumni Support”, di mana karyawan yang terdampak dapat mengunggah CV mereka yang nantinya akan diberikan ke potential employers seperti investor, partner, recruitment agency dan perusahaan lain yang memiliki lowongan pekerjaan.

"Sayurbox berterima kasih atas kerjasama dari komunitas pekerja, alumni, dan partners untuk menghadapi masa penuh tantangan ini karena telah membantu dari awal dan terus suportif sampai sekarang," ujarnya.

Dia pun menjelaskan karyawan yang terkena dampak efisiensi juga masih dapat menggunakan asuransi serta hak karyawan lainnya sampai dengan akhir bulan masa mereka bekerja dan dapat mengakses berbagai workshop khusus yang dirancang oleh tim Human Capital Sayurbox guna menjadi bekal pascaefisiensi ini.

Amanda mengungkapkan bahwa Sayurbox berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik tidak hanya kepada pelanggan, tapi juga kepada para petani yang menjadi mitra. Sayurbox juga memastikan bahwa seluruh layanan tidak akan terganggu dan terus beroperasi seperti biasa.

“Keputusan efisiensi karyawan ini tidak ada hubungan sama sekali dengan kinerja dari masing-masing individu atau tim manapun, tetapi memang dikarenakan oleh rasionalisasi dan restrukturisasi dari bisnis e-grocery Sayurbox agar tetap dapat berkelanjutan (sustainable) dalam jangka panjang.” ungkapnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper