Makin Panjang! Daftar 24 Startup yang PHK Karyawan, Ada Sayurbox

Khadijah Shahnaz Fitra
Kamis, 8 Desember 2022 | 16:02 WIB
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Ilustrasi perusahaan rintisan (startup) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)/Dice Insights
Bagikan

11. Shopee

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira menjelaskan Shopee Indonesia harus melepas sejumlah karyawannya. Keputusan tersebut merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh, setelah melakukan penyesuaian melalui beberapa perubahan kebijakan bisnis.

"Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi serta mengevaluasi prioritas bisnis agar bisa menjadi lebih efisien. Ini merupakan sebuah keputusan yang sangat sulit,” katanya dalam keterangan resmi Senin (19/9/2022).

12. Tokocrypto

Tokocrypto, startup penjualan aset kripto, melakukan PHK terhadap 45 karyawan sehubungan dengan perubahan strategi bisnis sebagai bentuk adaptasi terhadap kondisi pasar kripto dan ekonomi global.

VP Corporate Communications Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan perusahaan akan memperkuat kembali bisnis utama sebagai exchange platform serta memisahkan T-Hub dan TokoMall menjadi entitas yang berbeda.

"Langkah internal yang diambil adalah mentransfer beberapa karyawan kepada bisnis unit yang telah menjadi entitas berbeda yaitu T-Hub dan TokoMall, penyesuaian jumlah karyawan sekitar 20 persen dari 227 karyawan,” ujarnya, Rabu (21/9/2022).

13. Xendit

Xendit, startup payment gateway, melakukan PHK terhadap 5 persen karyawannya di Indonesia dan Filipina akibat situasi makro ekonomi yang tidak menentu.

Chief Operating Officer Xendit Tessa Wijaya mengatakan Xendit selalu mencoba untuk menyiapkan rencana bisnis terbaik. Namun, situasi makroekonomi yang tidak menentu saat ini memaksa pihaknya untuk melakukan rightsizing struktur dan sumber daya tim.

"Melakukan rightsizing tim adalah sebuah keputusan yang sangat sulit. Namun, tetap harus diambil untuk optimalisasi posisi kami dijangka pendek maupun jangka panjang untuk perkembangan perusahaan. Sekitar 5 persen dari tim kami di Indonesia dan di Filipina terkena dampak dari keputusan ini," kata Tessa, Selasa (4/10/2022).

14. Carsome

Carsome, startup asal Malaysia melakukan PHK yang terjadi di Malaysia dan Indonesia dikarenakan efisiensi. Adapun, sampai saat ini Carsome belum menyampaikan berapa banyak yang terkena PHK dan negara mana saja yang terdampak efisiensi ini.

"Semuanya merupakan bagian dari optimalisasi basis karyawan," ujar Carsome.

15. Fabelio

PT Kayu Raya Indonesia mengelola startup desain furniture dan interior Fabelio mengumumkan pailit. Berdasarkan pengumuman di media massa, Senin (10/10/2022), PT Kayu Raya Indonesia atau Fabelio ditetapkan dalam keadaaan pailit.

Hal ini berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, pada 5 Oktober 2022. "Menyatakan debitur [PT Kayu Raya Indonesia] dalam keadaan pailit," tertulis dalam pengumuman kurator.

16. Bananas

Bananas, startup quick commerce atau e-grocery mengumumkan akan menutup layanan dan pivoting ke bisnis baru.

Berdasarkan laman Instagram Bananas, startup yang telah beroperasi sejak Januari 2022 tersebut tidak melihat bisnis e-grocery akan berkembang dan dengan dukungan dari investor, Bananas akan memanfaatkan sisa dana yang ada untuk membuat bisnis baru. Pivoting ini berdampak kepada 36 karyawan.

"Kami akan menghentikan operasi e-grocery kami setelah kami menjual sisa persediaan produk berkualitas tinggi kami dengan diskon yang signifikan. Kami bekerja dengan jaringan teman dan kolega industri kami untuk menempatkan talenta terbaik kami yang terkena dampak untuk memastikan mereka mendarat dengan lancar selama transisi ini," ujar Bananas dikutip, Sabtu (15/10/2022).

17. Grab

Grab, ride hailing dari Singapura, mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawan di divisi GrabKitchen.

Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber mengatakan Grab mulai membuka GrabKitchen di Indonesia pada 2018, yaitu bisnis cloud kitchen atau “dapur sewa” yang hanya melayani pesan-antar.

Grab melihat selama 4 tahun beroperasi di Indonesia, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan. Oleh karena itu, itu perusahaan asal Singapura tersebut memutuskan untuk menutup operasi GrabKitchen di Indonesia, efektif mulai 19 Desember 2022.

"Langkah berat ini berdampak langsung pada belasan karyawan Grab, yang adalah keluarga kami. Bagi mereka, Grab memberikan kesempatan untuk menjajaki posisi yang tersedia di divisi lain," kata Mayang kepada Bisnis.com, Sabtu (22/10/2022)

18. GOTO

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) baru saja PHK 1.300 karyawan. CEO Grup GoTo Andre Soelistyo mengatakan telah mengadakan pertemuan (town hall) yang mengundang seluruh karyawan.

Pertemuan tersebut memaparkan langkah-langkah strategis dalam mendorong percepatan kemandirian finansial, sehingga perusahaan dapat terus memberi dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi dan pedagang di ekosistem GoTo, melalui pertumbuhan yang sehat dan berkesinambungan.

"Tantangan makro ekonomi global berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. GoTo, seperti layaknya perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi tantangan ke depan," ujar Andre dalam siaran pers, Jumat (18/11/2022).

19. Ruangguru

Ruangguru, startup edutech baru saja mengumumkan adanya PHK. Tim Corporate Communications Ruangguru mengatakan pada hari ini, Jumat (18/11/2022) perusahaan melakukan PHK terhadap ratusan karyawan.

“Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis,” ujarnya, Jumat (18/11/2022)

20. Binar Academy

Binar, startup edtech, melakukan PHK sebesar 20 persen. PHK ini dilakukan untuk menghadapi dinamika ekonomi global mendatang.

CEO Binar Alamanda Shantika mengatakanlangkah PHK ini bukanlah keputusan yang mudah, tetapi harus diambil melihat ketidakpastian kondisi ekonomi makro belakangan ini.

“Perusahaan telah melakukan evaluasi internal penuh dan memutuskan bahwa tenaga kerja kami harus dikurangi 20 persen,” ujar Alamanda dalam siaran pers, Senin (17/9/2022).

Halaman:
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper