Bisnis.com, LARANTUKA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menegaskan akan terus mengupayakan layanan infrastruktur telekomunikasi dan internet dengan kecepatan tinggi hingga ke wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
CEO Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan pihaknya hingga saat ini telah mengelola lebih dari 35.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekitar 516 menara di antaranya merupakan base transceiver station (BTS) perbatasan atau daerah 3T di Nusantara.
Untuk wilayah 3T, jelas dia, Mitratel bersinergi dengan perusahaan induk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. atau TLKM, untuk menyediakan layanan data menggunakan transmisi satelit.
“Khusus di wilayah 3T, kebutuhan layanan telekomunikasi yang baik didukung oleh layanan data menggunakan transmisi satelit yang merupakan bentuk sinergi Mitratel dengan Telkom Group dalam bahu-membahu menjaga kepuasan pelanggan,” jelasnya kepada tim Jelajah Sinyal, Senin (7/11/2022).
Theodorus mengatakan layanan data menggunakan transmisi satelit menjadi solusi yang tepat untuk menjangkau daerah-daerah dengan akses yang terbilang sulit dilalui dan mendapatkan layanan serat optik.
Pihaknya pun memastikan solusi tersebut akan tetap memberikan layanan internet dengan kecepatan yang optimal bagi masyarakat di wilayah 3T.
“Solusi satelit ini merupakan solusi yang paling layak dilakukan pada daerah yang sulit dijangkau oleh layanan fiber optik dengan tetap fokus dalam memberikan layanan dengan kecepatan yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah,” ujarnya.