Bisnis.com, JAKARTA – Happyfresh, startup e-grocery asal Indonesia dikabarkan telah menutup layanan operasi di Malaysia dan Thailand.
Berdasarkan laman Instagram Happyfresh Malaysia dan Thailand, Happyfresh mengatakan pihaknya telah bertahan selama 7 tahun dan telah memperkerjakan lebih dari 850 karyawan di kawasan Asia Tenggara.
Tetapi, situasi krisis ekonomi memaksa Happyfresh menutup layanannya di Thailand dan Malaysia. Dilansir dari Bloomberg Senin (26/9/2022) Happyfresh akan fokus pada di Indonesia sebagai pasar utamanya. Penghentian layanan ini diumumkan tak lama setelah startup mendapatkan suntikan pendanaan baru di Indonesia.
Happyfresh sebelumnya berjuang untuk mengumpulkan pendanaan setlah adanya penurunan tajam di sektor e-grocery. Saat ini Happyfresh didukung oleh dana ventura Genesis, Innoven, dan Mars dalam restrukturisasi bisnis. Sayangnya, nominal pendanaan ini tidak diungkapkan ke publik.
Sebagai bagian dari perombakan, perwakilan dari perusahaan AS Kroll akan menggantikan tiga mantan direktur di dewannya, termasuk Lee Jung An dari Naver Corp.
Jason Kardachi yang memimpin praktik restrukturisasi Kroll di Asia Tenggara akan bekerja sama dengan HappyFresh dalam misi perbaikannya.
Startup yang didirikan pada 2014 merupakan salah satu layanan pengiriman bahan makanan bergaya Instacart pertama di Asia Tenggara. HappyFresh telah mengumpulkan setidaknya US$97 juta dalam pendanaan ekuitas, selain pembiayaan utang.
Secara resmi dikenal sebagai ICart Group Pte, bisnis perusahaan menghadapi tantangan dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi yang melambat, lonjakan inflasi, dan tingkat suku bunga yang lebih tinggi.