Bisnis.com, JAKARTA - HappyFresh, startup e-grocery, dikabarkan menyewa konsultan keuangan global Alvarez & Marsal Holdings LLC untuk melakukan peninjauan kondisi keuangannya.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (8/9/2022), langkah ini dilakukan setelah perusahaan rintisan yang berbasis di Jakarta berjuang untuk mengumpulkan tambahan modal untuk mendanai operasinya. Selain itu, beberapa eksekutif senior telah berhenti menangani tugas sehari-hari mereka.
Didirikan sebagai salah satu layanan pengiriman bahan makanan bergaya Instacart pertama di Asia Tenggara, HappyFresh telah mengumpulkan setidaknya US$97 juta atau senilai Rp1.445 triliun dalam pendanaan ekuitas selain pembiayaan utang.
"Kami baru-baru ini mengetahui informasi baru tentang keuangan perusahaan. Kami saat ini memahami dan membongkar situasi keuangan organisasi ini lebih dekat, dengan dewan direksi memimpin dalam hal ini,” kata HappyFresh.
HappyFresh juga mengatakan dengan adanya perkembangan ini, pihaknya akan mengambil pandangan holistik tentang masa depan perusahaan. Hal tersebut mengharuskan HappyFresh meninjau struktur bisnis dan membuat keputusan tertentu yang sulit tetapi perlu.
“Anggota manajemen senior tertentu telah mengundurkan diri dari tugas aktif sambil menunggu kejelasan lebih lanjut,” kata perusahaan itu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Menurut sumber Bloomberg, saat ini HappyFresh pun dikabarkan menunda pengiriman bahan makanan di beberapa bagian Indonesia, terutama di Jakarta.
Adapun ketika dilakukan pengecekan konsumen di Jakarta tidak dapat memesan slot waktu untuk pengiriman di platform toko online atau melakukan pembayaran melalui aplikasinya. Sedangkan konsumen di Bangkok dan Kuala Lumpur dapat menggunakan aplikasi mulai Selasa.
Sebagai informasi, Alvarez & Marsal adalah penasihat restrukturisasi yang menghentikan operasi Lehman Brothers Holdings sekitar satu dekade lalu.