Bisnis.com, JAKARTA - HappyFresh, startup e-grocery, telah mendapatkan pendanaan dari investor untuk melanjutkan bisnisnya di Indonesia dan mencegah risiko krisis uang tunai yang dipicu oleh perlambatan ekonomi regional.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (22/9/2022) HappyFresh telah memulai kembali operasinya di pasar dalam negeri, setelah tinjauan strategis. Adapun, mereka memilih fokus di Indonesia sambil mempertimbangkan opsi untuk bisnisnya di Thailand dan Malaysia.
HappyFresh juga mengatakan operasi ini didukung oleh dana utang ventura Genesis, Innoven dan Mars dalam restrukturisasi bisnis. Sayangnya, nominal pendanaan ini tidak diungkapkan ke publik.
Sebagai bagian dari perombakan, perwakilan dari perusahaan AS Kroll akan menggantikan tiga mantan direktur di dewannya, termasuk Lee Jung An dari Naver Corp.
Jason Kardachi, yang memimpin praktik restrukturisasi Kroll di Asia Tenggara, akan bekerja sama dengan HappyFresh dalam perbaikannya.
HappyFresh yang berbasis di Jakarta, yang berjuang tahun ini untuk meningkatkan modal setelah penurunan tajam di sektor grosir online, telah mempekerjakan perusahaan turnaround Alvarez & Marsal Holdings LLC selama peninjauan situasi keuangannya.
Managing Director HappyFresh Indonesia telah mengalami banyak hal, selama beberapa minggu terakhir ketika pihaknya menghentikan operasi.
"HappyFresh melihat banyak komentar dari pelanggan di berbagai platform media sosial yang menyatakan ketergantungan mereka pada penawaran layanan kami sambil meminta layanan untuk dilanjutkan sesegera mungkin," ujarnya dalam pernyataan.
