Bisnis.com, JAKARTA – Layanan komputasi awan atau cloud Amazon Web Services (AWS) memiliki jurus tersendiri dalam menjaga dan memastikan keamanan data pelanggan.
Sebagaimana diketahui, belakangan marak kasus dugaan kebocoran data pelanggan sejumlah perusahaan. Terbaru, diduga data registrasi SIM Card Indonesia yang bocor dan diperjualbelikan di situs hacker.
Country Manager AWS Indonesia Gunawan Susanto mengatakan pihaknya memberikan fasilitas kepada pelanggan untuk mengamankan data mereka. Pelanggan akan diberikan tools untuk mengenkripsi data baik pada saat disimpan atau ditransfer.
"Tools yang diberikan hanya dimiliki akses oleh customer dan AWS tidak memiliki kunci cadangan. Jadi yang punya hak terhadap datanya ya customernya,” kata Gunawan dalam acara AWS CLOUD DAY 2022: Akselerasi Transformasi Digital Indonesia, Kamis (1/9/2022).
Dia menyebut pihaknya menyiapkan sebanyak hampir 200 security tools yang tersedia untuk membantu konsumen mengamankan data yang disimpan di AWS.
Bukan itu saja, perusahaan juga mensertifikasi diri agar memenuhi compliance sehingga membuktikan bahwa AWS memiliki keamanan yang sesuai.
"Data yang sudah tidak digunakan juga akan dihancurkan. Kalau sudah jadi sampah mau diapain lagi datanya enggak mungkin diambil lagi,” ucapnya.
Dia berharap, keberadaan layanan AWS di Indonesia yang terus ditingkatkan akan mendorong makin banyak organisasi dari beragam sektor untuk mengadopsi teknologi ini secara luas dan komprehensif.
Bukan saja untuk mempercepat laju inovasi, sambungnya, tetapi juga menurunkan biaya, meningkatkan skala bisnis secara cepat, maupun membangun ketahanan data terhadap berbagai ancaman.
"Kami juga sangat antusias menyambut kolaborasi dengan AWS Partner Network serta pelanggan kami untuk membuka potensi ekonomi digital Indonesia dan merealisasikan visi jangka panjang pemerintah, yakni Visi Indonesia Emas 2045," tuturnya.
