Masyarakat Diimbau Beli STB Tanpa Tunggu Suntik Mati TV Analog

Rio Sandy Pradana
Selasa, 30 Agustus 2022 | 20:39 WIB
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti di sela-sela agenda 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting 2022, Selasa (30/8/2022)./ Bisnis - Rio Sandy P.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti di sela-sela agenda 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting 2022, Selasa (30/8/2022)./ Bisnis - Rio Sandy P.
Bagikan

Bisnis.com, NUSA DUA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau masyarakat untuk segera melengkapi televisi analog dengan set top box (STB) tanpa perlu menunggu saat analog switch off (ASO) atau suntik mati TV analog pada 2 November 2022.

Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengatakan STB bisa dibeli melalui daring atau toko elektronik. Adapun, rentang harganya bervariasi antara Rp150.000-Rp300.000.

"Kami mengharapkan masyarakat tidak perlu menunggu 2 November 2022 untuk menambahkan STB, tetapi silakan mulai sekarang," katanya di sela-sela agenda 4th Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting 2022, Selasa (30/8/2022).

Dia menambahkan masyarakat perlu membeli STB yang sudah lolos uji laik operasi dan terakreditasi Kemenkominfo. Terlebih banyak perangkat STB yang dijual di pasaran tidak sesuai dengan televisi di Indonesia atau tidak compatible.

Niken menuturkan saat ini pemerintah telah menerapkan pendekatan multiple ASO usai menganulir pelaksanaan secara bertahap.

Dia menjelaskan apabila satu wilayah yang tercakup dengan siaran televisi analog sudah siap digantikan dengan siaran TV digital dan bantuan STB untuk rumah tangga miskin di daerah tersebut sudah terdistribusi, maka siaran TV analog akan dimatikan.

"Jangan kaget tiba-tiba [siaran analog] TV di rumah mati," ujarnya.

Sebelumnya, pelaksanaan ASO diadakan secara bertahap dalam tiga periode, yakni 30 April 2022, 25 Agustus 2022, dan 2 November 2022. Namun, dengan dasar pertimbangan hasil evaluasi penerapan ASO di beberapa wilayah sebelumnya, maka pendekatan diubah menjadi multiple ASO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper