Siaran TV Analog Akan Disuntik Mati, Sekda DKI: STB di Ibu Kota Belum Cukup

Rahmi Yati
Jumat, 19 Agustus 2022 | 22:26 WIB
Sekda DKI Jakarta menyebut ketersediaan set top box (STB) di wilayahnya belum mencukupi jelang migrasi siaran TV analog ke digital. Ilustrasi TV Digital. / Reuters
Sekda DKI Jakarta menyebut ketersediaan set top box (STB) di wilayahnya belum mencukupi jelang migrasi siaran TV analog ke digital. Ilustrasi TV Digital. / Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - DKI Jakarta tengah bersiap menghentikan siaran TV analog dan beralih ke digital (Analog Switch Off/ASO). Sayangnya, sejauh ini jumlah bantuan set top box (STB) gratis bagi masyarakat miskin belum terpenuhi.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan bahwa berdasarkan data yang ada, jumlah rumah tangga tangga miskin penerima bantuan STB ada sebanyak 123.888 rumah tangga.

"Akan tetapi informasi yang kami dapatkan saat ini penerima bantuan STB yang dialokasikan untuk Pemprov DKI Jakarta sejumlah 50.059 rumah tangga. Jadi ini kurang dari separuhnya," kata Marullah dalam diskusi yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jumat (19/8/2022).

Dengan kata lain, sambungnya, ketersediaan perangkat STB baru memenuhi sekitar 40 persen dari kebutuhan rumah tangga miskin. Bahkan, jumlah itu juga belum mencakup penerima bantuan yang ada di Kepulauan Seribu.

"Ada lebih dari 30.000 warga yang ada di sana [Kepulauan Seribu] dan itu tidak masuk dalam angka 50.059 rumah tangga [penerima STB]," tambah dia.

Melihat ketimpangan demografi jumlah rumah tangga sasaran yang harus menerima bantuan STB itu, Marullah berharap kedepannya ada dukungan untuk aspek infrastruktur peluasan sinyal TV digital, terlebih untuk Kepulauan Seribu dan masyarakat kurang mampu lainnya.

Sebab dengan begitu, masyarakat sasaran ASO yang ada di DKI Jakarta akan bisa menikmati siaran TV berkualitas yaitu digital.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail mengatakan saat ini distribusi STB untuk masyarakat miskin di Indonesia memang masih harus menunggu data per wilayah.

Hal itu lantaran data penerima bantuan STB gratis yang mulanya mengacu pada Data Terpadu Kesejahteran Sosial (DTKS) Kementerian Sosial, harus disesuaikan kembali dengan fakta di lapangan agar distribusinya tepat sasaran.

"Tiap hari kita terima kan diupdate tuh data DTKS dirapikan. Sekarang datanya bottom up dari para Pemda-pemda," ujar Ismail.

Meskipun begitu, dia menegaskan bahwa saat ini pemerintah dan lembaga multipleksing (mux) akan memfokuskan pembagian STB di wilayah Jabodetabek yang diharapkan jadi barometer kesuksesan ASO.

"Kita tunggu aja komitmennya sih yang sekarang selesaikan Jabodetabek dulu. Kita bersama-sama itu TV swasta sama pemerintah," tuturnya.

Sebagai tambahan, proses suntik mati siaran TV analog atau ASO yang semula direncanakan tiga tahap yakni 30 April 2022 untuk tahap 1, 25 Agustus 2022 tahap 2, dan 2 November 2022 untuk tahap 3 harus dilakukan penyesuaian kembali.

Saat ini, pemerintah akan menjalankan ASO secara multiple yang artinya pemadaman siaran analog akan dilakukan di daerah atau wilayah yang sudah siap tanpa menunggu urutan seperti yang direncanakan di awal.

Multiple ASO ini juga berarti pemadaman akan dilakukan terus-menerus sejak 30 April hingga batas waktu 2 November 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper