IBM: Penerapan Hybrid Cloud Jadi Kunci Sukses Transformasi Bisnis

Restu Wahyuning Asih
Kamis, 4 Agustus 2022 | 12:59 WIB
Logo IBM/Reuters
Logo IBM/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Banyak pakar mengatakan bahwa data menjadi ‘the new oil’ di era ekonomi digital seperti sekarang ini.

Data yang dimiliki sekarang tentu akan terus berlipat ganda dalam waktu singkat. Data juga memiliki nilai berharga bagi mereka yang dapat memanfaatkannya secara efektif.

Kesuksesan bisnis pun dapat dilihat dari keahlian pengolahan data. Baik data yang berada di satu cloud maupun yang tersebar di beberapa cloud, di edge, atau berada on-premise

IBM mencatat, transformasi bisnis dalam skala besar didorong oleh perpaduan canggih antara solusi cloud dan infrastruktur on-premise.

Hal tersebut apabila dilakukan dengan benar, tentu akan mampu menghemat biaya operasional, mempercepat produksi dan memberikan pengalaman lebih baik bagi para pelanggan.

Inovasi mungkin adalah pusat kesuksesan bisnis yang berkelanjutan, namun tanpa strategi teknologi yang tepat, bisnis tidak akan mendapatkan hasilnya.

Penelitian IBM menunjukkan bahwa pada tahun 2023, perusahaan memproyeksikan penggunaan tidak kurang dari 10 cloud.

Mengadopsi strategi hybrid cloud adalah kuncinya. Pendekatan ini menggabungkan dan menyatukan public cloud, private cloud, dan infrastruktur on-premise untuk menciptakan infrastruktur TI tunggal yang aman, fleksibel dan efisien dari segi biaya.

Sebagai contoh, IBM telah bekerja sama dengan Coca Cola Eropa untuk memindahkan beban kerja yang bersifat kritis misi ke cloud, dan Coca Cola Eropa akan menggunakan kemampuan IBM Multicloud Management untuk memungkinkan integrasi dan pengelolaan sistem private and public cloudnya dalam satu dashboard. Hal ini akan memberi Coca-Cola pandangan terkonsolidasi dan satu titik kontrol atas seluruh infrastruktur TI-nya.

Kemudian, Hybrid cloud dapat membantu bisnis dalam bertransformasi untuk menjadi lebih inovatif.

Tentu saja, menerapkan strategi ini tidak akan rampung dalam semalam. Proses perjalanan transformasi digital membutuhkan investasi tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga dalam keterampilan sumber daya manusia yang menerapkannya.

Para pemimpin perusahaan dapat mulai berkolaborasi dengan teknologi partner yang dapat memberi mereka akses ke teknologi yang relevan dan yang dapat membantu mereka mengatasi semua tantangan yang dihadapi melalui proses dan perangkat serta praktik manajemen yang kuat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper