Baca! Ini 12 Alasan Bisnis Startup Gagal di Indonesia

Khadijah Shahnaz
Sabtu, 21 Mei 2022 | 14:59 WIB
Ilustrasi startup/
Ilustrasi startup/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) saat ini di Indonesia terdapat 1.300 startup yang mengikuti program Gerakan  Nasional 1000 Startup. Namun, hanya 10 persen yang sampai saat ini masih bertahan.

Menurut Kemenkominfo, startup di Indonesia mengalami kegagalan akibat faktor managerial, seperti kurangnya pengalaman dan visi jelas dari founder (lack of experience and vision) dan kurangnya fokus dalam menjalankan bisnis (lack of focus).

Selain itu, berdasarkan data dari CBInsight, kegagalan startup  bisa dikarenakan tim yang kurang cocok, pasar yang sudah ada dan kekurangan dana.

Ini 12 Alasan Bisnis Startup Gagal di Indonesia:


1. Kekurangan Dana atau Gagal Dapat Pendanaan Baru

CBInsight mengatakan uang dan waktu terbatas dan perlu dialokasikan dengan bijaksana. Untuk startup di daftar CBInsight, kekurangan dana atau ketidakmampuan startup mendapatkan pendanaan merupakan alasan utama startup gagal.

Seperti Startup yang memfokuskan pada Augmented Reality atau AR Daqri, mengalami kegagalan setelah menghabiskan lebih dari US$250 juta dalam pendanaan dan gagal mendapatkan putaran baru dari investor.

2. Tidak ada Pasar

Pasar yang tidak ada disebut sebagai alasan kegagalan startup. Terkadang startup berinovasi untuk membuat pasar namun tidak memungkinankan untuk dimasuki mengakibatkan startup tersebut gagal. Seperti Startup streaming  yang berfokus pada seluler Quibi. Startup tersebut hanya bertahan 6 bulan setelah diluncurkan dan mendapatkan dana sebanyak US$1,8 miliar. 

3. Tidak Mampu Bersaing

Sama seperti diatas selain tidak mempunyai pasar yang kuat, banyak sekali startup yang mengalami kegagalan akibat tidak berhasil bersaing. Startup robot Reach Robotics mengatakan alasan gagalnya startup tersebut setelah tidak dapat bersaing  di industri perangkat keras konsumen yang hiperkompetitif dalam pesan post-mortemnya.

4. Model Bisnis yang Cacat

Sebagian besar pendiri startup yang gagal setuju bahwa model bisnis itu penting. Para pendiri tersebut juga mengatakan untuk mendapatkan pendanaan dalam skala besar, model bisnis startup harus sempurna. Di mana tidak mempunyai celah sehingga para investor tidak ragu untuk memberikan dana.

5. Tantangan Regulasi/Hukum

Terkadang sebuah startup dapat berkembang dari ide sederhana dan memasuki dunia dengan kompleksitas hukum yang pada akhirnya dapat mematikannya. Startup Kickstarter atau coolest cooler akhirnya harus berhenti beroperasi setelah mengalami kegagalan 5 tahun dan dan gagal mengirimkan pendinginnya ke lebih dari 20.000 orang. Dalam pembaruan proyek, tim menyalahkan perang dagang antara China dan Amerika Serikat.

6. Penetapan Harga/Biaya

Penetapan harga adalah seni gelap dalam hal kesuksesan startup, dan post-mortem startup menyoroti kesulitan dalam menentukan harga produk. Ketika startup berhasil menetapkan harga, namun dianggap terlalu tinggi dalam mendatangkan pelanggan.

7. Tim Kurang Cocok

Sebuah tim yang beragam dengan keahlian yang berbeda sering disebut sebagai hal yang penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan. Kegagalan post-mortem sering mengeluhkan bahwa "Saya berharap kami memiliki CTO sejak awal" atau berharap bahwa startup memiliki "pendiri yang menyukai aspek bisnis."

Di Fieldbook, yang ditutup setelah gagal membangun model bisnis yang berkelanjutan untuk produk basis datanya, salah satu pendiri Jason Crawford menulis dalam posting blog post-mortemnya bahwa ketidakmampuan perusahaan untuk merekrut karyawan kunci adalah salah satu alasan gagalnya startup tersebut.

8. Produk Salah Waktu atau Pemasaran Buruk

Jika startup merilis produk terlalu dini, konsumen beranggapan produk yang dikeluarkan tidak cukup baik, dan jika merilis produk terlalu lama, Startup bisa kehilangan jendela peluang di pasar. Seperti yang dikatakan Stefan Seltz-Axmacher, CEO startup teknologi truk otonom Starsky Robotics mengatakan waktu, lebih dari segalanya.

"Pendekatan kami, saya masih percaya, adalah yang tepat tetapi ruangnya terlalu kewalahan dengan janji AI yang tidak terpenuhi untuk fokus pada solusi praktis. Karena terobosan itu gagal muncul, hujan minat investor menjadi gerimis,” ujar Starsky Robotics.

9. Produk Yang Buruk

Salah satu kegagalan startup bisa dikarenakan produk yang dihasilkan buruk. Berdasarkan laporan CBInsights startup dengan produk yang buruk mengalami kegagalan. 

Seperti Startup keuangan milik ScaleFactor, ScaleFactor  menggunakan taktik penjualan yang agresif dan memprioritaskan mengejar modal daripada membangun perangkat lunak yang pada akhirnya jauh dari yang dijanjikan. Hal ini diungkapkan oleh 15 mantan karyawan dan eksekutif.

10. Ketidakharmonisan tim dan investor

Kegagalan startup bisa terjadi karena adanya perselisihan antara pendiri dan investor. Di mana jika hal ini terjadi startup mengalami permasalahan yang berat seperti yang dialami oleh startup Hubba, salah satu startup terbesar di Kanada ini mengalami permasalahan ini, di mana mengakibatkan chief technology officer, chief marketing officer dan beberapa karyawan mengalami PHK. 

11. Pivot yang Gagal

Kegagalan startup bisa juga terjadi dikarenakan gagal dalam menjalankan strategi pivot untuk mendapatkan pesanan atau pasar yang diinginkan.

12. Burned Out atau Lelah

Work-life balance bukanlah hal yang sering didapatkan oleh para pendiri startup, sehingga risiko burned out sangat tinggi. Dikatakan oleh CBInsights, Burned our telah menjadi alasan startup mengalami kegagalan sebanyak 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman:
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Khadijah Shahnaz
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper