Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menjadi negara dengan kecepatan internet terendah di Asia Tenggara. Sejumlah hal ditengarai menjadi alasan fenomena itu terjadi.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menilai terdapat banyak faktor yang mempengaruhi peringkat kecepatan internet di Indonesia.
Ketua Umum APJII Muhammad Arif mengatakan, salah satu penyebabnya adalah wilayah geografis Indonesia yang sangat luas dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara.
“Bentangan wilayah geografis yang sangat luas serta kondisi yang wilayah berbeda-beda, sangat mempengaruhi perihal pemerataan infrastruktur internet di seluruh pelosok indonesia,” kata Arif, Minggu (13/2).
Selain itu, kata Arif, faktor lainnya adalah bertambahnya pengguna internet di Indonesia yang cukup pesat, sehingga mempengaruhi kapasitas infrastruktur yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan akan internet tersebut.
Arif berpendapat untuk memperbaiki posisi Indonesia perihal kecepatan internet, cara yang dapat dilakukan adalah dengan membangun infrastruktur telekomunikasi dan menambah kapasitas.
Dengan menambah infrastruktur yang merata di seluruh penjuru Indonesia, maka dengan sendirinya kapasitas yang bisa didapatkan oleh pengguna internet akan makin tercukupi.
“Dan pastinya jika pemerataan internet ini bisa tercapai seperti cita-cita dari APJII maka kecepatan internet indonesia akan makin berada di top level secara global,” kata Arif.
Sebelumnya, Speedtest Global Index menyebutkan, per Desember 2021 rata-rata kecepatan unduh internet bergerak Indonesia hanya 15,44 Mbps. Sedangkan kecepatan unggah sebesar 9,16 Mbps dan latensi 28 ms.
Dengan torehan tersebut, Indonesia menjadi negara yang paling lambat dalam hal rata-rata kecepatan internet di Asia Tenggara. Indonesia tertinggal dari Kamboja dan Laos. Masing-masing negara memiliki kecepatan internet sebesar 16,37 Mbps dan 24,29 Mbps.