Bisnis.com, JAKARTA - Kelangkaan Cip Set Top Box (STB) dinilai menjadi salah satu tantangan dalam pemadaman siaran analog (analog switch off/ASO) tahap I pada April 2022.
Sejumlah warga miskin di 56 kabupaten/kota yang akan dialihkan siaran analognya ke digital, terancam tidak dapat menonton siaran televisi jika tidak memiliki STB sebagai alat penerima siaran digital.
Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Joegianto mengatakan kelangkaan cip menjadi salah satu tantangan dalam peralihan siaran analag ke digital pada tahun ini.
Isu kelangkaan cip masih akan terjadi. Hal ini berdampak pada produksi STB yang makin sedikit. Padahal STB sangat dibutuhkan untuk menangkap sinyal siaran digital.
“Sampai sekarang kelangkaan cip itu belum ada solusinya,” kata Joegianto, Selasa (18/1/2022).
Dia mengatakan untuk mendapatkan STB di tengah kelangkaan cip, penjual STB harus memesan 3 bulan lebih awal. STB tidak dapat dibuat dalam waktu yang mepet, karena ketersediaan cip terbatas.
Dengan kondisi cip yang langka di dunia, kata Joegianto, pemerintah dan penyelenggara multipleksing seharusnya pengadaan dari Januari 2022, jika ASO tahap I digelar paling lambat pada 30 April 2022.
“Jadi penyediaan Januari, deliver pada Maret sehingga masih ada 1 bulan untuk pengembangan,” kata Joegianto.
Sekadar informasi, rencananya terdapat 6,7 juta masyarakat tidak mampu yang akan mendapat bantuan STB. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 juta STB akan disiapkan oleh penyelenggara mux. Sisanya, 2,7 STB akan disiapkan oleh pemerintah.
Joegianto mengatakan hingga saat ini pemerintah belum melakukan pembicaraan dengan asosiasi mengenai penyediaan STB. Sementara penyelenggara mux, hanya sekadar bertanya-tanya saja.
“Yang tanya-tanya banyak, cuma beli [STB] belum ada,” kata Joegianto.
Joegianto yang juga menjabat sebagai General Manager Business Development Polytron mengatakan perseroan menyiapkan 1 juta unit pada tahun ini untuk mendukung ASO. Jumlah tersebut dinilai cukup, mengingat terdapat 13 merek STB yang telah mendapat sertifikasi oleh Kemenkominfo.
“Secara industri sudah lebih dari siap,” kata Joegianto.