Zenius: Pembelajaran Tatap Muka Tak Jadi Penghambat

Janlika Putri Indah Sari
Jumat, 3 September 2021 | 04:30 WIB
Sejumlah siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada hari pertama kembali masuk sekolah di SDN 3 Lhokseumawe, Aceh, Kamis (5/8/2021). Pemkot Lhokseumawe kembali melaksanakan PTM terbatas untuk seluruh jenjang pendidikan tahun ajaran baru 2021/2022 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat setelah kriteria di daerah tersebut turun dari level 3 ke level 2 pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Sejumlah siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada hari pertama kembali masuk sekolah di SDN 3 Lhokseumawe, Aceh, Kamis (5/8/2021). Pemkot Lhokseumawe kembali melaksanakan PTM terbatas untuk seluruh jenjang pendidikan tahun ajaran baru 2021/2022 dengan menerapkan protokol kesehatan ketat setelah kriteria di daerah tersebut turun dari level 3 ke level 2 pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Rahmad
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Zenius menilai kegiatan belajar mengajar menggunakan platform edutech telah menjadi kebiasaan, sehingga pembelajaran tatap muka (PTM) yang digelar pemerintah bukan menjadi hambatan.

Founder dan Chief Education Officer Zenius Sabda PS mengatakan jika pandemi telah membuat para siswa dan orangtua untuk mengadopsi cara belajar yang baru, yaitu dengan memaksimalkan penggunaan platform edutech.

“Kami sendiri selalu terbuka dan siap mengeksplorasi cara-cara baru untuk memberikan pelayanan dan inovasi terbaik kepada para pengguna,” ujarnya pada Bisnis.com, Kamis (2/9/2021).

Menyambut sekolah dengan pembelajaran tatap muka, Sabda membeberkan jika fokus perusahaan saat ini adalah untuk memperbaiki kompetensi siswa di Indonesia dengan memberikan kesempatan melatih keterampilan dasar dengan metode pembelajaran adaptif.

Zenius tidak melihat PTM sebagai salah satu faktor utama yang akan mempengaruhi jumlah pengguna secara signifikan. Hal itu karena banyak masyarakat yang sudah melakukan kebiasaan baru dalam kegiatan belajar mengajar, yakni menggunakan platform edutech, semenjak dua tahun lalu.

Bahkan, Sabda optimistis jika pengguna Zenius akan bertambah seiring dengan berkembangnya industri edutech di Indonesia. Hal itu karena menurutnya dari sisi industri edutech secara keseluruhan, Indonesia merupakan market yang besar dengan penetrasi yang sangat rendah.

Secara global, Indonesia merupakan pasar ke-4 terbesar di dunia, dengan jumlah siswa sebanyak kurang lebih 50 juta orang. Sementara penetrasi pasar untuk pengguna premium di sektor edutech masih di sekitar 2 persen.

Terkait Investor, perusahaan edutech tersebut mencari investor untuk menumbuhkan dan memperluas bisnis serta dampak positif perusahaan di Indonesia.

“Saat ini kami masuk ke tahap tahap pra-seri B. Kami membutuhkan dukungan kuat dari investor yang memiliki visi yang sama untuk mewujudkan tujuan kami menjadi AI-first edutech company di Indonesia,” tutup Sabda.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper