Kominfo Targetkan 100 Juta Masyarakat Melek Digital pada 2024

Peni Widarti
Sabtu, 17 April 2021 | 01:59 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (tengah) dan Nicholas Saputra (kiri) saat konferensi pers Grand Launching Kurikulum & Modul Literasi Digital di Surabaya, Jumat (16/4/2021)./Bisnis-Peni Widarti
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (tengah) dan Nicholas Saputra (kiri) saat konferensi pers Grand Launching Kurikulum & Modul Literasi Digital di Surabaya, Jumat (16/4/2021)./Bisnis-Peni Widarti
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA — Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan hingga 2024, ada 100 juta masyarakat yang sudah melek digital, baik secara literasi maupun pemanfaatannya.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan dalam mendorong literasi digital yang masif, Kominfo meluncurkan program kurikulum dan modul literasi digital dengan tujuan mendorong tingkat kecakapan masyarakat dalam memanfaatkan transformasi teknologi digital.

“Target apapun, talenta digital harus dihasilkan. Untuk itu, pemerintah dengan ekosistem secara besar-besaran ingin membangun literasi digital ini. Kami berharap sampai 2024, akan bisa dihasilkan 100 juta masyarakat dalam gerakan literasi, tahun pertama setidaknya 12,5 juta orang dulu, dan tahun berikutnya ditingkatkan jadi 100 juta, dan kalau bisa sampai 270 juta penduduk,” jelasnya dalam konferensi pers Grand Launching Kurikulum dan Modul Literasi Digital, Jumat (16/4/2021).

Johnny menuturkan selain melalui gerakan literasi digital yang dituangkan dalam kurikulum dan modul, saat ini, pemerintah juga terus gencar membangun infrastruktur teknologi informasi di seluruh pelosok Indonesia, terutama daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) yang belum terjangkau internet.

“Memang disparitas internet masih ada, maka pemerintah menyiapkan kebijakan untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur teknologi informasi. Tahun ini, sedang membangun 412 Base Transceiver Station (BTS), dan sampai 2023 diharapkan menjadi 3.700-3.800 [BTS] untuk melengkapi daerah 3T,” paparnya.

Adapun penyusuan kurikulum literasi digital 2021-2024 dilakukan bersama dengan mitra jejaring GNLD Siberkreasi. Tujuannya, untuk meningkatkan partisipasi digital masyarakat dan mendorong pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat di bidang teknologi. 

"Dengan adanya literasi digital, maka setiap masyarakat Indonesia diharapkan dapat berpikir kritis terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari," sambung Johnny.

Dia menjelaskan terdapat empat pilar dalam menyusun kurikulum tersebut, yakni berbudaya digital, kecakapan digital, keamanan digital, dan etika digital. Selain itu, ada tiga kerangka dalam menyusum program kurikulum tersebut yakni sosial digital, ekonomi digital, dan pemerintahan digital. 

Kominfo mengakui pandemi Covid-19 membawa kekhawatiran. Namun, di baliknya ada dampak baik di mana kondisi ini telah mampu mendorong masyarakat dunia untuk bermigrasi dari ruang fisik ke ruang digital. 

Johnny menambahkan melalui program literasi digital ini juga diharapkan pada 2024, sebanyak 50 persen dari 64 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), atau setara 30 juta UMKM, di Indonesia sudah masuk ruang digital. 

"Saat ini baru 11 juta UMKM yang sudah digital, harapannya melalui literasi ini akan mendorong sektor ekonomi digital dari sektor produksi sampai marketplace," imbuhnya. 

Adapun perilisan kurikulum literasi digital ini dilakukan serentak di lima kota yakni Surabaya, Tangerang Selatan, Aceh, Yogyakarta, dan Lampung. Ada pula kota-kota lainnya yang diundang untuk menyaksikan secara online

Nicholas Saputra, influencer yang juga merupakan aktor ternama, mengatakan bahwa digitalisasi sudah menjadi bagian yang tak terelakan dalam kehidupan sehari-hari. Semua kalangan masyarakat, dari usia dini hingga dewasa, semuanya sudah terkoneksi dengan teknologi.

“Namun, dari sentuhan digital ini, ada satu hal yang urgen yaitu kita harus punya etika yang baik dan aman ketika bersosial media. Kita begitu menyambut digital tetapi tantangan ke depan akan makin beragam karena banyak generasi baru yang melek digital, untuk itu diperlukan literasi yang baik dalam menyambut era digital ini,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Peni Widarti
Editor : Annisa Margrit
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper