Ambisi Kominfo Hubungkan 5G di 13 Lokasi, Ini Peluang dan Tantangannya

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 27 Maret 2021 | 11:59 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi melihat sejumlah peluang dan tantangan dalam mewujudkan ambisi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk menghubungkan 13 lokasi dengan jaringan 5G pada 2024.

Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Ariyanto A. Setyawan mengatakan bisnis 5G kemungkinan akan berbeda dengan bisnis yang ada saat ini. Operator akan berhitung dengan teliti dalam menggelar 5G di 13 lokasi, karena menyangkut kepastian investasi.

Peraturan Menteri Kominfo No. 2/2021 tentang Rencana Strategis Kemenkominfo 2020-2024 menyebutkan 1 dari 13 lokasi yang akan terhubung 5G pada 2024 adalah Ibu Kota Negara. Dalam beleid tersebut diperkirakan IKN telah dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur pada 2024.

Ariyanto berpendapat 5G akan bermanfaat seandainya IKN telah dihuni oleh banyak orang sehingga jaringan teknologi baru itu dapat melayani lalu lintas telekomunikasi yang padat di sana.

“Ibu Kota Baru kalau sudah jalan maka ada kepadatannya, tetapi kalau masih kantor-kantor kosong tidak berguna,” kata Ariyanto kepada Bisnis.com, beberapa Jumat (26/3/2021).

Adapun mengenai implementasi 5G di destinasi wisata super prioritas, menurut Ariyanto, cukup potensial. Salah satu manfaatnya adalah untuk membangun citra bahwa Indonesia telah siap 5G.

Tujuan pembangunan citra tersebut, menurut Ariyanto, kemungkinan juga menemui hambatan yaitu ihwal kualitas turis mancanegara yang datang ke Indonesia. Sebagian turis berasal dari kelas menengah dinilai datang dengan gawai yang belum mendukung untuk 5G.

Kemenkominfo merencanakan 5 lokasi dari 13 lokasi yang terhubung dengan 5G pada 2024 merupakan Destinasi Wisata Super Prioritas.

“Manfaatnya kurang banyak juga karena gawai turis, kalau yang kelas menengah, gawainya masih low end sehingga hanya membutuhkan LTE,” kata Ariyanto.

Lebih lanjut mengenai implementasi 5G di kawasan industri manufaktur, kata Ariyanto, Kemenkominfo harus mengetahui kawasan manufaktur tersebut.

Dia berpendapat pada 2024 industri manufaktur masih akan memakai WiFi privat untuk beroperasi. Teknologi WiFi sendiri terus berkembang seperti 5G sehingga dapat memberikan layanan yang makin optimal.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper