Bisnis.com, JAKARTA – Kecepatan internet First Media terpaksa harus melambat sebagai dampak dari gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (SKKL) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapura).
PT Link Net Tbk. (LINK) menargetkan dalam 1x24 jam atau maksimal Selasa (6/4/2021) pukul 08.00 WIB jaringan First Media sudah kembali pulih.
Marketing Communication Division Head PT Link Net Tbk. Niki Sanjaya mengatakan gangguan SKKL B2JS dan SKKL Jakabare berimbas pada penurunan kualitas layanan First Media dan sejumlah layana penyedia jasa internet yang menggunakan jaringan tersebut.
“Gangguan yang dirasakan akan berupa menurunnya kecepatan internet khususnya saat akses ke situs luar negeri,” kata Niki dilansir dari website resmi First Media, Senin (5/4/2021).
Niki mengatakan saat ini, tim First Media sedang mengupayakan untuk pemulihan layanan untuk seluruh pelanggan dengan membeli tambahan kapasitas jaringan darurat (emergency bandwidth) dari sistem kabel laut yang berbeda.
First Media membeli tambahan kapasitas sebesar 200 GBPS per-hari ini. First Media berharap pemulihan dapat selesai dalam waktu 1x24 jam atau maksimal besok jam 08.00 WIB.
“Mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” kata Niki.
Sebelumnya, PT Indosat Tbk. (ISAT) menyampaikan Sistem Komunikasi Kabel Laut Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 09.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapura. SKKL Jakabare putus akibat tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapura.
“Saat ini tim operasional sedang berusaha dengan intensif untuk mengembalikan sambungan dan direncanakan dalam waktu 2x24 jam, SKKL Jakabare sudah dapat dipergunakan kembali,” kata Senior Vice President Corporate Communications Indosat Steve Saerang.