Waduh! Kabel Bawah Laut Indosat Putus, Internet Terganggu?

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 5 April 2021 | 13:56 WIB
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sistem Komunikasi Kabel laut (SKKL) Jakabare (Jakarta–Kalimantan–Batam–Singapura) milik PT Indosat Tbk. (ISAT) dikabarkan putus.

Hal ini berdampak pada terganggunya sejumlah layanan penyedia jasa internet yang menggunakan SKKL Jakabare sebagai jaringan tulang punggung untuk memberikan layanan kepada pelanggan.

“Kabel Jakabere milik Indosat putus,” kata Sekjen Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia (Askalsi) Resi Y Bramani kepada Bisnis.com, Senin (5/4/2021).

Sementara itu, Indosat berkomitmen untuk segera memperbaiki jaringan SKKL Jakabare yang rusak di daratan Singapura dengan target waktu 2x24 jam jaringan tersebut akan kembali pulih.

Senior Vice President Corporate Communications Indosat Steve Saerang menyampaikan Sistem Komunikasi Kabel Laut Jakabare pukul 9.37 WIB terputus, akibat tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapura.

Secara umum tidak ada dampak langsung kepada pelanggan akibat putusnya SKKL Jakabare tersebut. Indosat telah menerapkan sistem redudancy untuk semua lalu lintas jaringan tulang punggung (backbone) internasional.

“Saat ini tim operasional sedang berusaha dengan intensif untuk mengembalikan sambungan dan direncanakan dalam waktu 2x24 jam, SKKL Jakabare sudah dapat dipergunakan kembali,” kata Steve kepada Bisnis.com, Senin (5/4/2021).

Sekadar informasi, Sistem Komunikasi Kabel laut (SKKL) Jakabare (Jakarta–Kalimantan–Batam–Singapura) memiliki panjang 1.300 kilometer dan menghubungkan kota Jakarta, Pontianak, Batam, dan Singapura. SKKL ini memiliki kapasitas bandwidth 80 Gbps. Indosat dikabarkan merogoh dana hingga US$100 juta untuk membangun SKKL Jakabare.

SKKL Jakabare memiliki empat titik labuh, yaitu di Tanjung Pakis (Karawang, Jawa Barat), Sungai Kakap (Pontianak, Kalimantan Barat), Tanjung Bemban (Batam), dan Changi (Singapura). SKKL ini berguna untuk mengantisipasi permintaan kapasitas yang sangat besar dan sebagai sistem cadangan atau redundant untuk jaringan internasional yang existing.

Semua sistem kabel FO (fiber optic) Indosat sudah menggunakan sistem ring atau redundant, sehingga jika ada yang putus, langsung akan di-back up oleh jaringan FO yang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper