Bisnis.com, JAKARTA – Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) Jakabare (Jakarta–Kalimantan–Batam–Singapura) milik PT Indosat Tbk. (ISAT) yang putus membutuhkan waktu perbaikan agar layanan dapat kembali seperti semula. Proses pemulihan diperkirakan memakan waktu sekitar 8 jam jika kerusakan terjadi di darat, tetapi bisa membutuhkan waktu yang lebih lama jika putus di laut.
Sekjen Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Seluruh Indonesia (Askalsi) Resi Y. Bramani mengatakan para anggota asosiasi memiliki kesepakatan apabila ada kabel putus bisa saling menggunakan kabel cadangan yang tersedia. Sebagai contoh, saat kasus SKKL Jakarta–Bangka–Bintan–Singapura (B2JS) putus, SKKL Jakabare hadir sebagai sistem cadangan atau redundant. Sayangnya, pagi tadi SKKL Jakabare yang diandalkan dikabarkan putus.
Saat ini belum diketahui posisi kabel putus. Jika kabel putus di darat, kata Resi, proses perbaikan akan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan di laut.
“Proses normal perbaikan seperti kabel darat saja, tidak perlu kapal khusus perbaikan kabel. Sekitar 8 jam kalau di darat,” kata Resi kepada Bisnis.com, Senin (5/4/2021).
Resi menambahkan proses perbaikan bisa lebih lama seandainya terdapat sejumlah kegiatan lain seperti karantina kabel dan lain sebagainya. Adapun jika layanan sudah memiliki sistem cadangan dan dialihkan ke sistem cadangan, maka pemulihan jaringan bisa lebih cepat. Dengan syarat, sistem cadangan telah ada interkoneksi antar-operator.
“Tetapi kalau belum kita harus bangun interkoneksi yang memakan waktu sekitar 1 hari karena harus ada pekerjaan fisik yang dilakukan, seperti harus ubah switch di POP terdekat,” kata Resi.
Sekadar informasi, SKKL Jakabare dikabarkan putus tadi pagi. Sejauh ini Askalsi menduga kabel putus di daratan sekitar Tanah Merah, Singapura, akibat longsor.
SKKL Jakabare memiliki panjang 1.300 kilometer dan menghubungkan kota Jakarta, Pontianak, Batam, dan Singapura. SKKL ini memiliki kapasitas bandwidth 80 Gbps. Indosat dikabarkan merogoh dana hingga US$100 juta untuk membangun SKKL Jakabare.