Teknologi 5G Hadir di Indonesia 5 Tahun Lagi, Ini Alasannya

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 17 Februari 2021 | 07:16 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT XL Axiata Tbk. (EXCL) memperkirakan teknologi generasi kelima (5G) tidak akan datang ke Indonesia dalam waktu dekat. XL memprediksi teknologi baru tersebut tiba paling cepat pada 2023-2025.

Direktur Finance XL Axiata Budi Pramantika mengatakan perseroan telah mengkaji dan memantau sejumlah isu yang diprediksi akan ramai dibahas pada 2021, termasuk mengenai lelang 2,3 GHz dan 5G.

Dia mengatakan berdasarkan pendapat sejumlah analis, lelang 2,3 GHz akan kembali digelar pada tahun ini dengan pemenang yang tidak jauh berbeda. Para pemenang lelang, kata Budi, akan menggunakan hasil lelang untuk memperkuat kapasitas 4G, bukan 5G.

“Dari sisi, 5G kami melihat hanya akan terjadi 3-5 tahun ke depan. Kami memprediksi pemenang tender 2,3 GHz akan menggunakan ini untuk mengoptimalisasikan 4G,” kata Budi dalam konferensi virtual, Selasa (16/2/2021).

Pada Januari 2021, Kementerian Komunikasi dan Informatika menghentikan proses lelang. Saat itu telah tedapat tiga operator seluler yang dinyatakan lulus seleksi yaitu PT Smartfren Telecom Tbk., PT Telekomunikasi Selular dan PT Hutchison 3 Indonesia. Ketiga operator berhak mendapat tambahan frekuensi 10 MHz di pita 2,3 GHz, masing-masing diminta untuk memilih tiga blok yang tersedia.

Adapun mengenai 5G, Ericsson, perusahaan penyedia perangkat telekomunikasi asal Swedia menilai Indonesia akan mendapat manfaat yang cukup besar dengan implementasi 5G.

Country Head of Ericsson Indonesia Jerry Soper mengatakan permintaan penggunaan data yang begitu besar akan membebani jaringan dan operator perlu berinvestasi untuk memperluas jaringan guna menyediakan kapasitas dan jangkauan.

Upaya perluasan jaringan hanya dengan teknologi 4G bukanlah cara paling efisien saat ini, kombinasi 4G dan 5G akan menjadi cara lebih hemat biaya dan pada akhirnya diharapkan dapat menurunkan biaya/GB bagi konsumen.

“Ini karena 5G memberikan kapasitas dan kecepatan jauh lebih tinggi,” kata Jerry kepada Bisnis.com, Jumat (5/2/2021).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper