Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Kanada (CSA) bekerja sama menggelar Deep Space Food Challenge. Program ini dilakukan untuk menemukan inovasi atau teknologi baru agar astronot dapat mengolah dan memakan makanan segar selama misi luar angkasa.
“Bergabunglah dengan Deep Space Food Challenge untuk membantu menghadirkan teknologi produksi pangan yang inovatif ke luar angkasa dan di Bumi,” tulis situs resmi dari program tersebut.
Saat ini, para astronot yang melakukan misi luar angkasanya harus memakan makanan aneh, beku dan kering yang membosankan. Itulah sebabnya kedua lembaga tersebut siap untuk memberikan total hadiah sebesar US$500.000 atau setara Rp7 miliar, bagi yang berhasil menemukan solusi.
Dilansir dari The Take Out, peserta harus mengikuti beberapa tahapan. Adapun, pendaftaran yang ditutup pada 28 Mei 2021.
Menurut situs tantangan tersebut, 20 tim dengan skor tertinggi akan menerima masing-masing US$25.000 dari NASA sebelum mereka bersaing di tahap dua.
Sebelum mengikutinya, perlu diketahui bahwa setiap pesawat luar angkasa akan memiliki sumber daya, ruang, dan utilitas yang minimal untuk menyiapkan makanan lezat. Astronot juga tidak punya banyak waktu untuk menanam atau menyiapkan makanan sendiri.
NASA bahkan telah mencoba dan gagal menanam makanan di luar angkasa beberapa kali, termasuk sayuran hijau, lobak, dan berbagai nutrisi yang ditanam dengan ragi. Pendaftaran program tersebut dilakukan secara online di situs resminya https://www.deepspacefoodchallenge.org.