Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan tengah melakukan pembahasan dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) perihal pemanfaatan spektrum frekuensi untuk operasional kereta cepat.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan sinyal frekuensi dibutuhkan untuk mendukung operasional kereta cepat Jakarta-Bandung. Dibutuhkan sekitar 4MHz – 5MHz di pita 900 MHz milik Telkomsel, untuk mengoperasikan salah satu proyek strategis nasional tersebut.
“KCIC dan Telkomsel sedang menuntaskan proses kerja sama penggunaan frekuensinya, baik secara teknis maupun legal untuk memastikan keamanan operasional kereta cepat,” kata Chandra kepada Bisnis.com, Rabu (20/1/2021).
Chandra mengatakan sampai dengan akhir Desember 2020, pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 65,7 persen. Pada tahun ini, KCIC menargetkan penyelesaian konstruksi proyek di seluruh trase, kemudian memfokuskan sepenuhnya pada persiapan operasional.
“Dengan kolaborasi, kerja keras dan sinergi yang terus dikedepankan, kami tetap optimis agar kereta cepat beroperasi pada 2022,” kata Chandra.
Sebelumnya, Dirjen SDPPI Kemenkominfo Ismail menjelaskan alasan kereta cepat harus menggunakan frekeunsi 900 MHz disebabkan ekosistem kereta cepat di 900 MHz sudah matang, Teknologi GSM-R di band 900 MHz sudah terbukti dan digunakan secara luas.
Kemenkominfo masih menunggu pembahasan antara Telkomsel dengan KCIC, perihal persinyalan untuk proyek senilai Rp80 triliun tersebut.