IndiHome Bisa Makin Agresif Gaet Pelanggan, Ini Alasannya

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 19 Januari 2021 | 17:24 WIB
Petugas melakukan penyambungan kabel fiber optik Indihome dengan menggunakan alat 'splicer' di Desa Seuneubok Teungoh, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Senin (11/12)./ANTARA-Syifa Yulinnas
Petugas melakukan penyambungan kabel fiber optik Indihome dengan menggunakan alat 'splicer' di Desa Seuneubok Teungoh, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, Senin (11/12)./ANTARA-Syifa Yulinnas
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – IndiHome, layanan internet rumah milik PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), diyakini akan tumbuh lebih agresif pada tahun ini. Pembatasan pergerakan aktivitasi di masyarakat yang lebih longgar, membuat perseroan lebih agresif dalam menambah jumlah pelanggan.

Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB Ian Yosef M. Edward berpendapat jalan IndiHome dalam menambah jumlah pelanggan pada tahun ini diprediksi akan lebih mudah.

Berbeda saat pembatasan pergerakan masyarakat pada awal pandemi yang terjadi pada Februari--Mei 2020, kebijakan pembatasan pergerakan pada tahun ini dinilai lebih longgar, sehingga IndiHome dapat lebih lancar dalam melakukan kegiatan pemasaran dan penggelaran jaringan.

“Kalau sekarang lebih terbuka dengan persyaratan protokol kesehatan diterapkan. Kalau tidak seperti itu perekonomian bisa mati dan lain sebagainya,” kata Ian kepada Bisnis.com, Selasa (19/1/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada 2021 IndiHome menargetkan pertumbuhan jumlah pelanggan sebanyak 1,6 juta pelanggan baru. Adapun, hingga akhir 2020, jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8 juta pelanggan, tumbuh sekitar 14 persen dibandingkan dengan 2019 yang hanya mencapai 7 juta pelanggan.

Meski mengalami pertumbuhan jumlah pelanggan secara tahunan, tetapi angka tersebut di bawah target pertumbuhan jumlah pelanggan yang ditetapkan IndiHome di awal.

Mengenai hal tersebut, Ian menilai, tidak tercapai target pertumbuhan disebabkan ketatnya peraturan pada awal pembatasan social berskala besar pada tahun lalu.

Ian meyakini gagalnya pencapaian target, tidak ada kaitannya dengan kisruh antara Telkom dengan Netflix. Pasalnya, perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut telah bekerja sama dengan Disney+ Hotstar, salah satu competitor Netflix.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper