Bisnis.com, JAKARTA - Kemenparekraf mendukung pengembangan 5G untuk mendukunng game eSports dengan IP lokal dalam program Creative-Game Developer Incubation (CGI), Masterclass for Game Developers dan lain-lain.
Dikutip dari siaran pers, Selasa (29/12/2020), Ketua Asosiasi Game Indonesia Cipto Adiguna menyatakan salah satu topik yang menjadi fokus adalah menyoal implementasi teknologi 5G, yang mana melalui kerja sama dengan Kominfo akan segera menyiapkan regulasi sandbox, agar para pelaku usaha bisa mencicipi teknologi tersebut.
Mengenai Collective Studio, Cipto mengungkapkan, AGI sudah mulai berkoordinasi dengan Nintendo dan PlayStation untuk bisa menjadikan AGI sebagai gerbang untuk vendor konsol mengirimkan sejumlah devkit buat developer.
Tentunya proses kerja sama ini akan didorong dengan bantuan pemerintah. Selain itu, nanti akan AGI pinjamkan ke developer dengan syarat dan ketentuan berlaku yang akan diatur kemudian.
Ada beberapa target AGI ingin dicapai pada 2021 untuk mendorong pertumbuhan industri gim. Antara lain, pertama, AGI ingin menggelar penghargaan untuk pelaku industri game dari pemerintah seperti Piala Citra di sektor film.
Kedua, AGI tengah membuat standar pemasaran atau marketing bagi pelaku industri gim saat mengikuti event-event luar negeri. Target ini masih diikuti dengan usulan pentingnya event business matchmaking yang mengumpulkan banyak publisher papan atas Indonesia dan memberikan kesempatan khusus kepada developer Indonesia untuk melakukan pitching.
Ketiga, adalah penerapan standardisasi talent di sebuah studio. Cipto menyebut dalam musyawarah AGI telah ditetapkan, harus ada standar tersendiri bagi talent seperti yang sudah dilakukan di banyak negara lain. Selain itu, AGI akan meluncurkan inisiatif yakni menghadirkan halaman khusus untuk lowongan kerja di website resmi dan mengembangkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bersama dengan Kementerian Perindustrian.
Direktur Industri Kreatif, Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf Syaifullah menambahkan, upaya pemerintah dalam pengembangan gim adalah dengan banyak cara.
Adapun kompetisi game online di Indonesia semakin berkembang sejak muncul perdana pada 1999. Kompetisi ini terus berkembang dari skala lokal hingga kini dilaksanakan berbagai kompetisi game online dalam skala nasional maupun internasional.
Pada 2019, Indonesia memiliki 43,7 juta pemain game dan diperkirakan pendapatan dari eSports sebesar US$1,1 miliar. Syaifullah pun mengakui Indonesia sudah menempati posisi nomor 17 pasar eSports dunia. Namun yang masih disayangkan adalah belum ada game dari pengembang permainan di Indonesia yang bersaing di kancah global eSports.
Oleh karena ini, Kemenparekraf mendukung pengembangan game eSports dengan IP lokal dalam program Creative-Game Developer Incubation (CGI), Masterclass for Game Developers, Game Lokal Kreasi Indonesia (GELORA), Bantuan Insentif Pemerintah untuk Game dan Baparekraf Game Prime (BGP), serta skema insentif untuk penguatan ekosistem nasional.
“Agar Indonesia tidak hanya menjadi target pasar eSports diperlukan adanya penciptaan dan pengembangan pemain serta ekosistem eSports. Sehingga ke depannya, dapat meningkatkan lapangan kerja, PDB, dan ekspor Indonesia,” ujar Syaifullah kepada Bisnis.com.
Harapannya, ke depan Indonesia memiliki peran dalam pasar eSports dunia serta terciptanya kedaulatan dalam kompetisi eSports di tingkat internasional. Oleh sebab itu, perlu dukungan wacana perubahan UU Sistem Keolahragaan Nasional dalam Klaster Pengembangan Olahraga Digital.