Bisnis.com, JAKARTA – Sempat penuhnya mesin Centralized Equipment Register (CEIR) sehingga tidak bisa menampung pendaftaran IMEI ponsel baru menjadi salah satu momok di industri ponsel.
Adapun, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama sejumlah pemangku kepentingan mengatakan akan menambah kapasitas mesin CEIR sebanyak 800.000 kapasitas, sehingga total menjadi 2 miliar slot untuk mendukung berlakunya kebijakan pengendalian IMEI ponsel pintar.
Pemangku kepentingan yang dimaksud dalam hal ini antara lain adalah Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) dan Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI).
Ketua umum Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) Ali Soebroto membenarkan hal tersebut, dia mengatakan bahwa kapasitas ini bisa mendukung produksi dan penjualan ponsel di Tanah Air hingga 5 tahun,
“Secara teoritis 5 tahun sehingga untuk kuartal pertama pada 2021 nanti tidak ada masalah [pada IMEI] dan dengan adanya kerjasama dengan Kominfo kami harapkan untuk seterusnya tidak ada masalah [pada kapasitas IMEI," katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (25/12/2020).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dua implikasi langsung dari penambahan kapasitas ini, selain pada produksi dan penjualan yang bisa terus berjalan.
Pertama, dia mengatakan bahwa minat konsumen untuk membeli ponsel pintar akan mulai pulih dan yang kedua adalah ponsel pintar akan makin masif bergerak untuk mendukung 5G yang rencana realisasinya ada di semester II/2021.