Bisnis.com, JAKARTA – Operator seluler mencatatkan pertumbuhan jumlah pelanggan yang signfikan pada kuartal III/2020. Uniknya tidak ada akuisisi pelanggan operator lain dalam pertumbuhan ini, karena seluruh operator mencatatkan pertumbuhan.
Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management Kartika Sutandi menduga pertumbuhan pelanggan operator seluler didorong oleh penetrasi gawai. Kegiatan bekerja dari rumah dan pembelajaran belajar jarak jauh (PJJ) membuat masyarakat menambah perangkat gawai yang mereka miliki, termasuk kartu perdana, sehingga jumlah pelanggan operator bertambah.
Alasan lain yang membuat Kartika yakin bahwa pertumbuhan pelanggan didorong oleh kegiatan PJJ adalah ketiga operator seluler besar tidak berkurang pelanggannya, di saat kompetitor mencatatkan pertumbuhan pelanggan.
“Kalau pertumbuhan pelanggan karena perluasan jaringan, pasti ada pelanggan operator seluler lain yang diakuisisi, ini tidak ada,” kata Kartika kepada Bisnis.com, Sabtu (7/11/2020).
Dia mengatakan selama pembalajaran jarak jauh, kehadiran gawai bagi pelajar menjadi hal yang penting sebab mereka tidak mungkin menggunakan milik orang tuanya yang juga memiliki keperluan untuk bekerja dari jarak jauh.
Dengan kondisi tersebut para orang tua pun memberikan gawai baru kepada anaknya, lebih cepat dari usia seharusnya mereka diperbolehkan memiliki sebuah gawai.
“Menurut saya ada permintaan extra terhadap layanan seluler. Bukan berasal dari pekerja, tetapi dari para pelajar. Anak SD-SMP kan tadinya jarang punya gawai, sekarang sudah punya,” kata Kartika.
Sekadar catatan, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mencatatkan jumlah pelanggan sebanyak 170,1 juta pelanggan pada kuartal III/2020, bertambah 10,1 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal II/2020.
Sementara itu, PT Indosat Tbk. memiliki 60,4 juta pelanggan pada kuartal III/2020, bertambah 3,2 juta pelanggan secara kuartal. Adapun PT XL Axiata Tbk membukukan 56,8 juta pelanggan pada kuartal III/2020, naik 1,2 juta pelanggan, didorong oleh sejumlah strategi penjualan.