Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) menilai permasalahan permodalan menjadi tantangan terbesar bagi penyedia jasa intenet rumah untuk tumbuh selama pandemi Covid-19.
Ketua Umum Apjatel Muhammad Arif menilai kondisi finansial yang terbatas untuk gelar jaringan ke wilayah baru, menjadi tantangan terbesar penyedia layanan internet dalam melayani masyarakat untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh.
Dia menuturkan bahwa pandemi Covid-19 telah membuat likuiditas perusahaan penyedia layanan internet menipis. Para penyedia layanan pun selektif dalam menggelar jaringan akibat pemangkasan anggaran belanja modal.
“Tantangannya adalah belanja modal sebab kalau kita ingin merangkul makin banyak pengguna, maka butuh belanja modal yang besar dan pada saat pandemi ini orang banyak yang menahan belanja modal karena penghasilan turun,” kata Arif kepada Bisnis.com, Senin (7/9/2020).
Arif mengatakan bahwa kebijakan belajar dan bekerja dari rumah telah membuat permintaan terhadap layanan internet rumah di wilayah-wilayah baru meningkat.
Alhasil, kata Arif, penyelenggara layanan internet rumah melakukan ekspansi dan menggelar jaringan ke pasar baru tersebut. Penggelaran dilakukan secara selektif, dengan melihat jarak kawasan baru tersebut.
Arif juga menuturkan meski mengalami peningkatan permintaan, jumlahnya tidak terlalu signifikan karena keterbatasan modal yang dimiliki penyedia layanan untuk ekspansi.
“Tidak sampai dua digit pertumbuhannya secara nasional, karena ekspansi lebih kepada daerah-daerah yang masih berdekatan bukan daerah-daerah jauh seperti luar Pulau Jawa,” katanya.