Bisnis.com, JAKARTA — Penyelenggara jaringan telekomunikasi berusaha mendongkrak pendapatan dari pasar ritel pada tahun ini.
Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) Arif Angga memperkirakan pada tahun ini sejumlah penyelenggara jaringan akan makin serius dalam menggarap pasar ritel untuk mendongkrak pendapatan.
Penyelenggara jaringan menilai bahwa pangsa pasar ritel masih luas. Oleh sebab itu, penyelenggara jaringan berusaha menggenjot pendapatan dari sektor ritel, tanpa meninggalkan bisnis inti mereka yaitu menyewakan jaringan dan kapasitas internet kepada pasar korporasi.
“Penyelenggara jaringan sudah memiliki infrastruktur telekomunikasi dan kabel sehingga mereka mengeluarkan produk untuk pasar sebagai perluasan layanan yang diberikan dan mencari pendapatan baru,” kata Arif kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak optimistis pendapatan dari segmen ritel pada 2020 dapat bertumbuh hingga dua digit dibandingkan dengan tahun lalu.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh digital ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan internet.
Di samping itu, Moratelindo yang terlibat dalam pembangunan Palapa Ring Barat dan Palapa Ring Timur akan mendapat nilai tambah untuk menyasar segmen ritel di wilayah Indonesia bagian timur dan barat.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Supra Primatama Nusantara (Biznet) Adi Kusuma mengatakan bahwa segmen ritel dan korporasi sama pentingnya bagi perusahaan. Biznet memiliki tim khusus yang fokus untuk mendorong pendapat dari kedua segmen tersebut.
Segmen ritel dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah volume pelanggan perseroan. Sementara itu, segmen korporasi menyumbangkan rata-rata pendapatan yang besar bagi perusahaan.
“Bisnis ritel adalah volume game,” kata Adi.