Bisnis.com, JAKARTA — Nokia berhasil menduduki peringkat pertama sebagai ponsel pintar yang paling aktif dalam melakukan pembaruan perangkat lunak dan keamanan.
Nyaris 96% ponsel pintar merek Nokia yang terjual secara kumulatif sejak kuartal III/2018 sudah berjalan dengan menggunakan sistem operasi Android Pie.
Menurut laporan resmi berjudul terbaru Counterpoint berjudul Software and Security Updates: The Missing Link for Smartphones, hal tersebut memposisikan Nokia sebagai merek ponsel pintar tercepat yang berhasil mencapai level tersebut.
Associate Director Counterpoint Technology Market Research, Tarun Pathak, beberapa waktu lalu menuliskan selain Nokia dan Lenovo, performa produsen perangkat lain terbilang tidak cukup baik, di mana konsumen mulai menggunakan ponsel pintar dalam waktu yang lebih lama.
Rata-rata waktu para konsumen dalam menggunakan ponsel pintar kelas premium sebelum membeli perangkat baru secara bertahap mengalami peningkatan.
Adapun, di berbagai pasar seperti China, Eropa, dan Amerika Serikat, rata-rata waktu konsumen menggunakan ponsel pintar kelas premium bisa mencapai 30 bulan.
Jelas, bahwa untuk menjaga agar perangkat lunak dan keamanan ponsel pintar terus terbarui merupakan hal yang sangat penting guna memastikan konsumen benar-benar menikmati performa serta keamanan yang baik dari perangkat yang dimiliki.
"Pabrikan yang tidak mempertimbangkan hal tersebut berpotensi kehilangan konsumen," ujar Tarun dalam keterangan resminya yang dikutip Bisnis.com, Selasa (3/9/2019).
Research Director, Peter Richardson, menambahkan pembaruan sistem operasi dan keamanan adalah aspek dari ponsel pintar berbasis Android yang agak jarang mendapatkan perhatian.
"Selama pengalaman kami meneliti di industri ponsel, sangat sedikit produsen yang fokus terhadap hal tersebut. Dan karena produsen tidak membicarakan hal tersebut, maka dari itu kesadaran konsumen terkait dengan hal itu juga rendah," jelas Richardson.
Adapun, dari 10 konsumen yang dilibatkan, perihal pembaruan sistem operasi dan keamanan dikatakan tidak muncul sebagai hal yang diprioritaskan.
Secara mengejutkan, produsen-produsen top ponsel pintar justru tidak mengupayakan banyak hal dalam memperbarui sistem operasi dan keamanan, meskipun hal tersebut adalah elemen kritis dari keberlanjutan performa sebuah ponsel pintar.
Padahal, banyak dari fitur-fitur kunci, termasuk daya tahan baterai, prosesor, kamera, dan memori terhubung dengan sistem operasi. Selain Nokia, Samsung adalah produsen ponsel pintar dengan performa baik di mana sebanyak 89% ponsel pintar pabrikan asal Korea Selatan tersebut aktif memperbarui perangkat lunak dan keamanan.
Di posisi berikutnya menyusul Xiaomi dengan 84% yang memastikan bahwa ponsel kelas menengah yang diluncurkan sudah dilengkapi dengan sistem operasi Android versi terbaru.
Research Analyst, Abhilash Kumar, mengatakan ponsel pintar dengan harga tinggi lebih cepat dalam melakukan pembaruan sistem operasi. Namun, pembaruan sistem operasi juga sama pentingnya bagi produk-produk harga menengah ke bawah.
Penelitian Counterpoint menemukan produk ponsel pintar merek Alcatel dan Tecno sebagai yang paling lamban dalam melakukan pembaruan sistem operasi.
Hal tersebut dikarenakan kedua merek memiliki portofolio yang luas, di mana hampir seluruh segmennya adalah pasar ponsel dengan kisaran harga US$200, dan siklus modelnya cenderung pendek.
Selain itu, kebanyakan produk mereka bertransisi dari sejak diluncurkan hingga akhir masa penggunaan hanya dalam rentang waktu 6 bulan, sehingga mereka memiliki insentif yang lebih sedikit dalam menyediakan pembaruan jangka panjang.