1. Arus Investasi Startup di Indonesia Makin Deras
Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menjelaskan, arus investasi yang masuk ke perusahaan rintisan di Indonesia selama semester I/2019 ini sekitar US$500 juta berdasarkan data yang dihimpun perusahaan.
Pihaknya optimistis arus investasi akan sangat deras masuk ke Indonesia pada paruh kedua tahun ini.
Baca selengkapnya di sini.
2. 1.000 Mitra Bukalapak Telah Gunakan QRIS
Sebanyak 1.000 Mitra Bukalapak yang berada di Jakarta Selatan telah menggunakan metode pembayaran Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Dengan menggunakan kode QRIS, mitra Bukalapak kini telah dapat menerima seluruh jenis transaksi pembayaran nontunai dari berbagai penyedia layanan dompet digital seperti Gopay, Dana, LinkAja, OVO, dan lainnya.
Baca selengkapnya di sini.
3. Fluktuasi Rupiah Tak Pengaruhi Penjualan Komputer di Indonesia
Division Director PT Datascript Mary T. Oetomo mengatakan nilai tukar rupiah tidak memberikan pengaruh terhadap penjualan PC di Indonesia karena rupiah sebagai basis harga untuk pembelian produk komputer sudah berlangsung sejak 10 tahun silam.
"Pada saat melakukan transfer place order, perusahaan principle akan memberitahukan pihak distributor mengenai nilai kurs mata uang sebelum kemudian menerima pembayaran. Jadi, tidak ada masalah," tuturnya kepada Bisnis.com belum lama ini.
Baca selengkapnya di sini.
4. Perusahaan Rintisan Bawa Berkah Bagi Bisnis Cloud
NetApp melihat peluang besar dalam masifnya pertumbuhan perusahaan rintisan di Indonesia.
Country Manager Net App Indonesia Ana Sopia mengatakan, kerja sama dengan Alibaba Cloud Indonesia meningkatkan peluang bagi NetApp untuk menggarap pasar baru.
Baca selengkapnya di sini.
5. Industri Kecantikan Indonesia, Pasar yang Terus Menggelembung
Minat masyarakat terhadap produk-produk perawatan diri dan kecantikan menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya. Akibatnya, jumlah pemain di industri tersebut terus meningkat.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Euromonitor, potensi bisnis dari industri kecantikan dan perawatan di Indonesia pada 2019 ditaksir mencapai US$6 miliar. Jumlahnya diprediksi masih terus meningkat hingga beberapa tahun ke depan. Pada 2022 potensinya diperkirakan bisa mencapai US$8,4 miliar.
Baca selengkapnya di sini.