Bisnis.com, JAKARTA — Implementasi teknologi 5G di Indonesia masih terbentur banyak kendala, mulai dari kesiapan infrastruktur hingga ketersediaan spektrum frekuensi radio.
Di beberapa momen seperti peluncuran Samsung Galaxy S10 dan Mobile World Congress 2019 di Barcelona, jaringan 5G menjadi tema utama yang diusung. Sejauh ini, beberapa negara di Eropa sudah siap menjadi pionir untuk jaringan 5G.
Untuk kawasan Asia, Korea Selatan, Taiwan, dan China dinilai akan menjadi negara-negara pertama yang mengimplementasikan teknologi jaringan 5G.
Meskipun demikian, ajang besar seperti MWC 2019 dinilai tidak akan memberi dampak besar bagi perkembangan jaringan 5G di Indonesia. Vice President PT Samsung Electronics Lee Kang Hyun menilai hal tersebut tidak terlepas dari kurangnya persiapan yang dilakukan di Tanah Air.
“Masih jauh,” ujar Lee Kang Hyun kepada Bisnis, Senin (25/2).
Public Relation Manager Oppo Aryo Meidianto menambahkan, dalam menyelenggarakan jaringan 5G di Indonesia sedikitnya ada beberapa hal yang harus dipenuhi mulai dari dasar hukum, lelang frekuensi, dan menyelenggarakan tender pengadaan perangkat jaringan 5G.
Sementara itu, Associate Market Analyst Client Devices, IDC Indonesia Risky Febrian mengatakan, sampai dengan saat ini pihak penyelenggara telekomunikasi juga belum memberikan kepastian terkait dengan pergelaran layanan 5G di Tanah Air.
Peran regulator yang diperkirakan bakal menerapkan peraturan serupa Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 5G dinilai turut memengaruhi.
Adapun, pemerintah sendiri sampai dengan saat ini masih fokus kepada layanan 4G LTE. Target pemerintah adalah memperluas jangkauan 4G LTE ke seluruh wilayah Indonesia.
Selain infrastruktur, kerja sama antar-negara dianggap dapat memberi rangsangan bagi Indonesia untuk menyelenggarakan jaringan 5G. Aryo Meidianto mengatakan saat ini Oppo telah melakukan kerja sama dengan salah satu operator asal Singapura, Singtel.
Lebih lanjut, Rizky Febrian mengatakan terdapat dua hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk menyelenggarakan jaringan 5G di Tanah Air. Pertama, memastikan penyelenggaraan 4G sudah merata. Hingga saat ini, penetrasi 4G masih belum 100%.
Kedua, mempercepat payung regulasi sehingga perusahaan-perusahaan telekomunikasi bisa bergerak cepat serta menginvestasikan uangnya dalam rangka migrasi ke jaringan 5G.
“Terutama untuk mendukung inisiatif Industri 4.0 yang pelaksanaannya akan jauh lebih mudah dengan adanya 5G.