Bakti Himpun Rp2,9 Triliun pada 2018, Buat Apa Saja?

Syaiful Millah
Kamis, 17 Januari 2019 | 14:42 WIB
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) membukukan pendapatan sebesar Rp2,9 triliun sepanjang 2018.

Dengan pendapatan tersebut, Bakti menjadi badan layanan umum dengan pendapatan terbesar kedua yang tercatat dalam Nota Keuangan Tahun Anggaran 2019 yang dirilis oleh Kementerian Keuangan.

Direktur Utama Bakti Anang Latif mengatakan bahwa sektor telekomunikasi adalah salah satu sektor penyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar bagi negara.

Menurutnya, sebagian PNBP dari sektor ini berupa universal service obligation atau USO yang dipungut dari 1,25% pendapatan kotor dari operator telekomunikasi.

Anang menjelaskan bahwa tugas utama dari Bakti adalah untuk mengatasi kesenjangan digital di Indonesia dengan berupaya menghadirkan layanan telekomunikasi di seluruh pelosok Indonesia.

“Sebagai BLU peringkat kedua dari jumlah dana yang dikelola setiap tahunnya, Bakti selalu mengutamakan bagaimana layanan telekomunikasi dan internet bisa secepatnya dinikmati oleh masyarakat yang belum pernah terima sinyal dengan kualitas bagus yang memadai,” katanya seperti dikutip dari laman resmi Kemenkominfo, Kamis (17/1).

Dalam upayanya menyediakan layanan telekomunikasi di seluruh daerah, Bakti menghadapi beberapa tantangan. Misalnya lokasi yang sangat terpencil dan akses jalan yang belum tersedia sehingga sulit diakses.

Namun demikian, Anang menyebut hal tersebut tidak menyurutkan semangat Bakti untuk menghadirkan sinyal untuk masyarakat, khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Untuk itu, Bakti telah menyiapkan jaringan penyangga (backbone) Palapa Ring yang ditargetkan seluruhnya rampung pada tahun ini. Selain itu, Bakti juga sedang dalam proses penyediaan satelt multifungsi.

Pada tahun ini, Bakti diberi target membukukan pendapatan mencapai Rp3,1 triliun, meningkat 6% bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun sebelumnya. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper