Bisnis.com, JAKARTA – Bagi pecinta Motorola, perangkat ponsel pintar tidak hanya berfungsi sebagai alat telekomunikasi maupun alat komputasi. Perangkat tersebut juga menjadi bagian dari gaya hidup. Maka, tak heran, harga ponsel lama Motorola kini dibanderol tinggi mirip barang koleksi.
Sejak diakuisisi oleh pabrikan China, Lenovo. Nama Motorola tak lagi muncul pada perangkat. Hanya ditampilkan dengan logo M saja. Namun, usai sejumlah masukan dari para pengguna dan pecinta perangkat ini, Lenovo melakukan branding ulang dengan nama Moto.
Seri Moto Z misalnya yang diluncurkan di pasar global sejak pertengahan tahun lalu, dan di Indonesia pada awal 2017. Seri ini sendiri ada tiga varian yakni Moto Z, Moto Z Play dan Moto Z Force.
Kini, generasi penerus produk itu sudah mulai beredar di dunia maya. Salah satunya Moto Z2 Play yang secara arsitektur desain tak jauh berbeda dari Moto Z Play. Namun, re-branding Moto sebagai perangkat kelas premium dalam lini bisnis Lenovo tampaknya masih terasa pada produk anyar itu.
Seperti kebanyakan kelas premium lainnya, ketipisan sebuah perangkat beserta tampilannya yang ‘berkilau’ dipamerkan juga oleh pabrikan lainnya yang memiliki segmentasi kelas tersebut.
Kendati, bagi Motorola, perubahan pada ketipisan produk telah hadir sejak seri Moto X diluncurkan. Kesan gahar dan ‘bandel’ sedikit terkikis dengan hadirnya varian itu dan dipertegas pada seri Moto Z yang lebih terkesan elegan dan muda sesuai perkembangan pasar.
Pada varian Moto Z Play, ketebalan perangkat itu hanya 7 milimeter. Namun, rumor yang beredar untuk generasi penerusnya akan memiliki ketebalan 6 milimeter, meski secara arsitektur desain keduanya sangat mirip.
Dikutip dari gsmarena, pemangkasan ketebalan perangkat memberikan konsekuensi tersendiri yakni kapasitas baterai berkurang menjadi hanya 3.000 mAh. Padahal, pada varian Moto Z Play, kapasitas baterai mencapai 3.510 mAH.
“Tak hanya itu, berat juga terpangkas 20 gram menjadi hanya 145 gram,” tulis gsmarena, Sabtu (6/5/2017).
Tentu, pengurangan berat ini salah satunya diakibatkan terpangkasnya kapasitas baterai tersebut. Meskipun demikian, jeroan perangkat ini ditingkatkan dengan menggunakan prosesor Quallcomm Snapdragon 626 yang memiliki inti 8 prosesor dengan kecepatan 2,2 gigahertz.
Kartu random access memory atau RAM sendiri ditingkatkan menjadi 4 gigabyte dari pendahulunya yang hanya 3 gigabyte. Sementara, kapasitas penyimpanan internal ditingkatkan menjadi 64 gigabyte.
Hanya saja, untuk urusan layar masih akan mengusung Super Amoled dengan lebar 5,5 inci yang memiliki resolusi high-definition (1080x1920). Ini sama persis dengan pendahulunya Moto Z Play yang bertujuan agar kompatible dengan MotoMods –aksesoris tambahan seperti MotoMods lensa Hasselblad—
Sayangnya, untuk urusan kamera, Moto Z2 Play meninggalkan generasi kamera berkapasitas 16 megapiksel dengan diafragma f/2.0. Pabrikan, menggantikannya dengan kamera berkapasitas 12 megapiksel. Namun, jangan bersedih dulu, kamera ini diusung dengan diafragma f/1.7 yang memiliki fitur dual auto fokus. Sudah siap mengkoleksi seri Moto Z2?