China Saingi Elon Musk, Ciptakan Teknologi Berkekuatan 5x Lebih Cepat dari Starlink

Redaksi
Rabu, 25 Juni 2025 | 13:10 WIB
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Sebuah roket SpaceX Falcon 9 yang membawa batch ke-19 dari sekitar 60 satelit Starlink diluncurkan dari pad 40 di Cape Canaveral Space Force Station. Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Layanan internet Starlink milik Elon Musk bakal dibayangi terobosan teknologi baru yang dikembangkan oleh ilmuwan di China. Mereka berhasil membuat internet dengan media 'laser' yang diklaim mampu mencapai kecepatan internet lima kali lebih cepat dari Starlink.

Ilmuwan dari Chinese academy of Sciences, Liu Chao, dan seorang profesor dari Peking University of Posts and Telecommunications, Wu Jian, menjadi aktor dibalik pengembangan tersebut.

Dilansir dari techradar.com, dua ilmuwan ini mengembangkan metode baru untuk mengatasi turbulensi atmosfer, menggabungkan dua teknologi yang sudah mapan sebelumnya, yang nantinya digunakan untuk menghasilkan transmisi data yang sangat cepat.

Tim ilmuwan ini menguji teori yang sudah mereka buat di observatorium Lijiang, China barat daya. Teleskop 1,8 meter digunakan untuk berfokus pada satelit tanpa nama yang mengorbit pada jarak 36.705 kilometer dari permukaan bumi.

Teleskop itu dilengkapi dengan susunan yang terdiri dari 357 cermin mikro yang dapat dikontrol secara individual. Cermin mikro inilah yang menjadi pengaplikasian dua teknologi.

Adaptive Optics (AO) dan Mode-Diversity Reception (MDR) menjadi dua teknologi yang digabungkan dalam pengembangan ini. Teknik AO digunakan untuk mempertajam cahaya yang terdistorsi, sementara itu, MDR untuk menangkap sinyal yang tersebar. 

Selain AO dan MDR, algoritma “path-picking” turut berperan dalam menyukseskan pengembangan. Algoritma ini menganalisis kekuatan dan kualitas sinyal dari delapan saluran mode, untuk kemudian mengidentifikasi tiga sinyal terkuat di antara delapan sinyal tersebut.

Bila dibandingkan dengan Starlink, maka dapat ditemukan adanya dua perbedaan utama dalam terobosan tersebut. Pertama, Starlink saat ini hanya menawarkan 25 hingga 200 Mbps pada paket standar, sementara itu, penemuan dua ilmuwan China mampu mencapai kecepatan transmisi data sebesar 1Gbps.

Kedua, kekuatan sinyal dan kesalahan yang lebih sedikit dalam transmisi data meskipun jaraknya jauh dari satelit. Ini menjadi hal penting bagi pengguna yang ingin melakukan streaming video atau mengirim file besar. 

Apabila nantinya teknologi tersebut benar-benar digunakan, akan menimbulkan dampak yang besar, kita sangat mungkin nantinya dapat menggunakan internet bahkan di daerah terpencil sekalipun.

Lebih dari itu, metode komunikasi laser yang dipakai juga mampu mengembangkan navigasi satelit, bahkan dapat melancarkan misi luar angkasa. (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Redaksi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper